Mau Cuan di Saham? Hindari 7 Kebiasaan Buruk Investasi Ini

1 week ago 25

Jakarta, CNBC Indonesia - Investasi dan trading saham dibayangi dengan tingkat risiko yang lebih tinggi dibandingkan instrumen keuangan lainnya. Namun, banyak investor pemula yang justru terjebak dalam kebiasaan buruk yang meningkatkan potensi kerugian.

Memahami kesalahan umum dalam berinvestasi dapat membantu investor mengurangi risiko dan meningkatkan manfaat dari modal yang ditanamkan. Berikut adalah beberapa kebiasaan yang sebaiknya dihindari saat berinvestasi di pasar saham.

1. Tidak Melakukan Diversifikasi

Menempatkan seluruh dana investasi hanya pada satu aset merupakan langkah yang sangat berisiko. Jika nilai aset tersebut turun, investor bisa mengalami kerugian besar tanpa ada perlindungan dari aset lainnya.

Prinsip diversifikasi mengajarkan agar modal dibagi ke beberapa instrumen atau saham dari industri yang berbeda. Dengan cara ini, investor dapat mengurangi risiko kerugian total jika salah satu aset mengalami penurunan.

2. Menggunakan Dana Darurat untuk Investasi atau Trading

Beberapa investor pemula beranggapan bahwa saham adalah jalan pintas untuk mendapatkan keuntungan cepat. Karena itu, mereka terkadang menggunakan dana darurat atau uang yang seharusnya digunakan untuk kebutuhan pokok sebagai modal investasi.

Langkah ini sangat berisiko karena pasar saham tidak selalu memberikan hasil yang diharapkan. Investasi yang sehat hanya dilakukan dengan dana yang siap untuk dialokasikan tanpa mengganggu kebutuhan utama.

3. Tidak Menyaring Informasi yang Diterima

Di era digital, informasi tentang saham bisa dengan mudah didapatkan dari berbagai sumber. Namun, tidak semua berita atau rekomendasi saham yang beredar memiliki dasar yang valid dan terpercaya.

Investor perlu bersikap kritis dengan memverifikasi setiap informasi sebelum mengambil keputusan investasi. Langkah ini penting agar tidak terjebak dalam rumor atau strategi yang tidak menguntungkan.

4. Tidak Bertindak Cepat Saat Mengalami Kerugian

Kerugian adalah bagian dari investasi saham yang tidak bisa dihindari. Namun, investor yang bijak mampu meminimalkan dampaknya dengan mengambil keputusan yang tepat pada waktu yang tepat.

Jika suatu saham tidak lagi memiliki prospek yang baik, sebaiknya segera dijual untuk mencegah kerugian lebih lanjut. Begitu pula dalam kondisi pasar yang sedang naik, menjual saham terlalu cepat bisa membuat investor kehilangan potensi keuntungan yang lebih besar.

5. Salah Menerapkan Strategi Averaging Down

Averaging down dilakukan dengan membeli kembali saham yang harganya turun untuk mengurangi rata-rata harga beli. Strategi ini bisa efektif jika diterapkan pada saham dengan fundamental yang kuat seperti saham blue chip.

Namun, bagi trader yang fokus pada pergerakan harga jangka pendek, averaging down bisa berisiko tinggi. Sebaliknya, averaging up lebih cocok bagi trader yang ingin memanfaatkan tren kenaikan harga saham dalam kondisi bullish.

6. Menggunakan Leverage Secara Berlebihan

Leverage memungkinkan investor untuk menggunakan dana pinjaman dalam berinvestasi saham. Meskipun dapat meningkatkan potensi keuntungan, leverage juga bisa menyebabkan kerugian yang lebih besar.

Investor yang belum berpengalaman sebaiknya menghindari penggunaan leverage. Sebab, selain meningkatkan risiko, leverage juga dapat memberikan tekanan psikologis yang lebih besar dalam berinvestasi.

7. Tidak Menentukan Time Horizon Investasi

Banyak investor yang memulai investasi tanpa memiliki rencana jangka panjang yang jelas. Padahal, tujuan investasi yang spesifik dapat membantu dalam menentukan strategi yang tepat.

Jika ingin membeli rumah dalam beberapa tahun ke depan, investasi jangka menengah bisa menjadi pilihan. Sementara itu, untuk kebutuhan seperti dana pensiun, investasi jangka panjang lebih disarankan agar manfaat yang diperoleh bisa lebih optimal.

Menghindari kesalahan-kesalahan ini dapat membantu investor dan trader dalam memaksimalkan potensi keuntungan. Pemahaman yang baik terhadap strategi investasi akan membantu dalam mengambil keputusan yang lebih bijak di pasar saham.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Berkah Ramadan, Investasi Sektor Mana Nih Yang Bakal "Cuan"?

Next Article Efek Saham, Harta Prajogo Pangestu Berkurang Rp 13,44 T

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|