Menteri P2MI Ungkap 70 Persen Gaji Pekerja Migran Dialirkan untuk Pengeluaran Konsumtif

1 hour ago 1

Konferensi pers acara Edukasi Keuangan bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) di Puri Ardhya Garini, Jakarta Timur, Senin (10/11/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Mukhtarudin mengungkapkan mayoritas pendapatan atau gaji yang diterima oleh para Pekerja Migran Indonesia (PMI) digunakan untuk pos pengeluaran yang bersifat konsumtif. Oleh sebab itu, ia menilai perlunya edukasi atau literasi keuangan kepada para PMI agar lebih bijak dalam mengelola keuangan. 

“Sekarang kalau dilihat dari gaji mereka (PMI), 70 persen masih digunakan untuk konsumtif. Jadi bagiamana mereka agar tidak konsumtif, tidak untuk gaya hidup saja, atau kebutuhan-kebutuhan yang tidak primer, tetapi betul-betul nanti disisihkan untuk hal-hal yang produktif,” ungkap Mukhtarudin dalam acara Edukasi Keuangan bagi PMI sekaligus peluncuran buku saku literasi keuangan untuk PMI, bertepatan dengan Hari Pahlawan di Puri Ardhya Garini, Jakarta Timur, Senin (10/11/2025).

Dengan kondisi tersebut, Mukhtarudin mengatakan memang diperlukan adanya edukasi dan panduan bagi para PMI, agar bisa lebih bijak dalam memanfaatkan pemasukan yang diperolehnya selama bekerja sebagai PMI di berbagai negara. 

Oleh sebab itu, Kementerian P2MI bersama OJK melahirkan buku saku literasi keuangan yang diluncurkan pada hari ini, Senin (10/11/2025) untuk jadi panduan bagi PMI. Salah satu edukasi yang diajarkan di dalamnya adalah mengenai investasi. Para PMI bisa menyisihkan gaji yang diterima untuk disalurkan ke pos investasi agar lebih produktif ke depannya. Seperti Surat Berharga Negara (SBN), emas, dan saham. 

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|