Mikroplastik Bawa Masalah, Jepang Sampai Mau Datang-Cek Langsung ke RI

7 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Produk perikanan Indonesia sempat ditolak Jepang karena diduga mengandung sampah mikroplastik. Demi mengantisipasi kejadian sama terulang, Direktur Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan Kementerian Kelautan dan Perikanan (PDS KKP) Tornanda Syaifullah bakal lebih mengetatkan kebijakan mutu ikan.

"PDS ini di ujung, hilir, tapi ada badan kita yang kontrol ini, termasuk institusi yang sebelumnya ada di kita, badan karantina perikanan. Kita bekerja sama melihat kembali. Jangan sampai produk kita mengandung bahan yang mempengaruhi mutu produk kita, jadi pengetatan-pengecekan regulasi fisik," katanya di kantor KKP, Rabu (21/5/2025).

Mikroplastik dapat menempel pada ikan atau bahkan dikonsumsi oleh ikan, yang kemudian dapat masuk ke dalam rantai makanan. Sebagai negara dengan standar kualitas yang tinggi, Jepang memiliki aturan yang ketat terkait kontaminasi mikroplastik dalam produk makanan laut. Jika mikroplastik ditemukan lagi di ikan dan produk ikan asal Indonesia, bisa jadi Jepang bakal menolak ekspor Indonesia lagi.

"Salah satu poinnya mereka mau datang ke Indonesia visit, begitu komitmen mereka akan audit. Jika terlaksana, sebelum audit mereka visit dulu. Jadi kita harus tunjukkan komitmen, kita harus menunjukkan jangan sampai terganggu mutunya," kata Tornanda.

Seperti diketahui, ada empat jenis tuna asal Indonesia yang diekspor ke Jepang dikenakan bea masuk (BM) nol persen. Yaitu Skipjack and other bonito in airtight containers (HS 1604.14.010), Tunas in airtight containers (HS 1604.14.092), Skipjack and other bonito boiled and dried (HS 1604.14.091), serta Others (HS 1604.14.099).

Pengenaan bea masuk nol persen ini sebagai hasil penandatanganan naskah perjanjian protokol perubahan Indonesia-Japan Economic Partnership (IJEPA) pada Agustus 2024 lalu . Sudah 20 tahun lamanya Indonesia negosiasi dengan Jepang agar komoditas seperti tuna, cakalang, lobster, kerang agar dikenakan 0% bea masuk.

"20 tahun baru selesai hari ini, termasuk perubahan-perubahan penting Indonesia. Ikan tuna, cakalang, lobster, segala macam. Buah-buahan itu ada nanas, ada pisang," kata Zulkifli Hasan (Zulhas) yang saat itu menjadi Menteri Perdagangan (Mendag) di era pemerintahan Presiden Jokowi.

"Dulu kita kalau mau ekspor ke Jepang kita ngirimnya kadang-kadang ke Filipina dulu baru ke Jepang, karena Filipina ke Jepang sudah 0%, kalau kita ke Jepang dulu masih dikenakan 17%. Bayangkan itu akan penting sekali untuk membantu produk-produk pertanian kita," ujar Zulhas yang kini jadi Menko Pangan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.


(dce)

Saksikan video di bawah ini:

Video: KKP Tangkap Kapal Ikan Asing, Cegah Negara Rugi Rp 774 Miliar

Next Article KKP Pastikan Pasokan Ikan Aman & Harganya Stabil saat Natal dan Tahun

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|