1 hour ago
3
Anak mengonsumsi minuman manis (ilustrasi).
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Kesehatan Majelis Ulama Indonesia (MUI) mendukung kampanye pencegahan diabetes di Tanah Air. Terkait itu, pihaknya meminta pemerintah untuk memberikan label peringatan pada produk makanan dan minuman dengan kandungan gula tinggi.
Wakil Ketua Lembaga Kesehatan MUI dr Bayu Wahyudi mengatakan, Indonesia saat ini mesti mewaspadai penyakit tidak menular yang disebabkan diabetes melitus (DM).
"Berdasarkan data terkini, prevalensi diabetes terus meningkat signifikan, termasuk kelompok usia muda," kata dr Bayu, Rabu (24/9/2025)
Ia menjelaskan, biaya yang dikeluarkan oleh BPJS Kesehatan untuk mengobati peserta yang mengidap DM mencapai Rp7 triliun per tahun. Ini termasuk yang diperlukan untuk terapi cuci darah.
"Banyak ahli menyebut, Indonesia berada dalam kondisi darurat gula," ujar dia.
Karena itu, ia meminta pemerintah agar meningkatkan promosi pencegahan diabetes. Caranya dengan mendukung masyarakat agar merutinkan gaya hidup sehat.
MUI juga mendorong pemerintah agar menerapkan kebijakan pelabelan pada makanan dan minuman dengan kandungan gula tinggi. Lebih lanjut, pajak juga bisa dikenakan pada produk pangan tersebut sehingga masyarakat dapat mempertimbangkan dua kali untuk membelinya. Adapun hasil pajak yang tinggi itu bisa digunakan untuk biaya layanan kesehatan.
"Pelabelan produk dengan mewajibkan label peringatan pada makanan dan minuman dengan kandungan gula tinggi. Label harus menggunakan kode warna (merah, kuning, hijau) untuk memudahkan konsumen mengidentifikasi produk kurang sehat," ucap Bayu menjelaskan.
Dilansir dari dari laman Food Ndtv, gula dan makanan manis pada umumnya memang memberikan efek bahagia. Namun, tetap ada bahaya di baliknya yang mesti diwaspadai.
Kelebihan gula menyebabkan peningkatan sitokin, yang merupakan molekul inflamasi dan peradangan membuat berisiko terkena banyak penyakit.
Produk minuman bersoda, misalnya, memiliki kandungan gula yang tinggi. Kadar gula dalam satu kaleng minuman bersoda setara dengan sembilan sendok teh gula atau lebih.
