Opsen Pajak Bikin Heboh, Bos Daihatsu Buka Suara

3 days ago 4

Jakarta CNBC Indonesia - Penjualan mobil di tahun ini tengah anjlok jauh lebih rendah dibandingkan tahun lalu. Marketing & Consumer Relations Division Head Astra Internasional Daihatsu Sales Operation (DSO) Tri Mulyono menilai bahwa tahun depan kondisi industri otomotif bakal semakin menantang.

"Terkait market otomotif sampai kemarin November (retail sales) udah 806.700an, berkaca di November (penjualan) di satu bulan terjual 70 ribu unit, berarti kita kurang lebih 870-880 ribu unit tahun ini, dengan kondisi sekarang cukup punya challange, cukup abu-abu terkait opsen dan kenaikan PPN," katanya kepada CNBC Indonesia Selasa (31/12/2024).

Adapun tahun ini diperkirakan penjualan lebih dari target revisi Gaikindo yang memperkirakan penjualan di 850 ribu unit. Angka tersebut merupakan revisi dari target penjualan 1 juta unit yang gagal dicapai. Namun untuk tahun depan masih sulit diperkirakan berapa capaiannya.

"Jadi tahun ini 870-880 ribu unit, mungkin tahun depan belum bisa kasih referensi angka tertentu, karena ada beberapa faktor yang masih belum cukup clear yang dimana faktor-faktor ini akan sangat berpengaruh ke size pasar otomotif di tahun depan," kata Tri.

Mobil Daihatsu New SIgra dalam pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show Gaikindo Indonesia International Auto Show di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (10/8/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)Foto: Mobil Daihatsu New SIgra dalam pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show Gaikindo Indonesia International Auto Show di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (10/8/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)
Mobil Daihatsu New SIgra dalam pameran Gaikindo Indonesia International Auto Show Gaikindo Indonesia International Auto Show di ICE BSD, Tangerang, Banten, Kamis (10/8/2023). (CNBC Indonesia/Faisal Rahman)

Industri otomotif sedang menunggu kebijakan dari masing-masing provinsi maupun Gubernur agar adanya opsen maka tidak menambah beban biaya wajib pajak. Pasalnya jika menambah beban pajak maka penjualan bisa semakin drop.

"Ada wacana untuk mereview kembali maka pergub yang udah keluar masing-masing provinsi diminta tinjau kembali gimana supaya opsen bisa ditanggapi lebih bijaksana kembali pada koridor mengatur keuangan provinsi kota kabupaten aja, tapi gak ada korelasi penambahan tanggung jawab pada wajib pajaknya," sebut Tri.

Adapun opsen tambahan pajak kini alokasinya langsung diberikan ke kota kabupaten, jika bea balik nama (BBN) sebelumnya ada pembagian antara provinsi, kota, kabupaten tapi dilakukan biasanya akhir kalender, tapi yang sekarang hubungan keuangan antara provinsi dan kota kabupaten sudah diatur dari awal ketika terjadi ada transaksi biaya BBN. Harapannya opsen hanya mengatur teknis pembagian tanpa menambah beban wajib pajak.

"Tambahan beban wajib pajak ini yang disinyalir bisa memberi kontribusi negatif pada pasar otomotif yang dimana pasar otomotif memberi dampak signifikan pada penyerapan tenaga kerja dan sebagainya," sebut Tri.


(fys/wur)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Tahun Baru Insentif Baru, Kendaraan Listrik Bakal Diburu

Next Article Tendang Honda-Daihatsu, Ini Dia Raja Mobil di RI

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|