Pabrik Tembaga Freeport Ditargetkan Beroperasi 40% di Juli 2025

2 days ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) tembaga milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Java Integrated Industrial and Ports Estate (JIIPE) Gresik, Jawa Timur, bisa beroperasi 40% pada Juli 2025 mendatang.

Plt. Staf Ahli Bidang Regulasi, Penegakan Hukum, dan Ketahanan Ekonomi Kemenko Perekonomian Elen Setiadi mengatakan, target tersebut imbas dari terjadinya insiden kebakaran pada unit fasilitas gas di smelter PTFI pada 14 Oktober 2024 lalu.

"Juli (ramp up) 40% dari kapasitas smelter baru," kata Elen ditemui di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Jumat (3/1/2024).

Pada kesempatan yang sama, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia (PTFI) Tony Wenas menyampaikan bahwa saat ini pihaknya tengah menghentikan sementara seluruh operasional produksi katoda tembaga di smelter terbarunya itu.

"Masih full berhenti. Kalau lagi perbaikan kan nggak mungkin produksi. Karena itu kan capture CO2," ungkap Tony pada kesempatan yang sama.

Sebelumnya, Tony mengatakan bahwa pihaknya akan melakukan investigasi menyeluruh untuk mengetahui penyebab terjadinya kebakaran dan menilai kerusakan yang terjadi.

"Kami akan melakukan investigasi menyeluruh untuk mengetahui penyebab dari kebakaran dan melakukan assessment terhadap kerusakan yang terjadi dengan harapan di kemudian hari hal ini bisa dihindari dan tidak terjadi lagi," kata Tony, Selasa (15/10/2024).

Menurut dia, dalam penanganan kebakaran ini, tim tanggap darurat PTFI bersama beberapa pihak dan perusahaan di sekitar smelter bergerak cepat untuk menangani insiden kebakaran tersebut.

"Kami memastikan seluruh karyawan aman dan tidak ada yang cedera dan tidak ada dampak negatif kepada kesehatan masyarakat sekitar dan lingkungan sekitar," ujarnya.

Tony menjelaskan insiden kebakaran sendiri terjadi di fasilitas gas cleaning plant. Fasilitas ini merupakan sebuah unit yang berfungsi membersihkan gas CO2 yang dihasilkan dari proses pembakaran konsentrat yang kemudian dapat dikonversi menjadi asam sulfat.

Produk ini nantinya bisa dimanfaatkan untuk industri pupuk, pabrik HPAL nikel, dan berbagai kebutuhan lainnya.

"Gas CO2 itu diberikan untuk nanti dikonversikan jadi asam sulfat yang dapat dimanfaatkan antara lain untuk pabrik pupuk dan juga nikel HPAL dan kebutuhan lainnya," kata dia.

Seperti diketahui, smelter baru PT Freeport Indonesia ini sebenarnya sudah melalui uji coba komersial (commissioning), bahkan sudah melalui prosesi peresmian produksi katoda tembaga perdana pada 23 September 2024 lalu.

Produksi perdana katoda tembaga smelter kedua PT Freeport Indonesia ini diresmikan oleh Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

Proyek smelter dengan desain single line terbesar di dunia ini memiliki kapasitas pengolahan 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun dan memproduksi sekitar 600.000-700.000 katoda tembaga per tahun.

Bersama dengan smelter pertamanya yang dikelola PT Smelting Gresik, kedua smelter milik PT Freeport Indonesia ini akan memurnikan total 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun, dan menghasilkan 1 juta ton katoda tembaga, 50 ton emas, dan 200 ton perak.

Namun, tiga minggu setelah produksi katoda tembaga perdana tersebut, tepatnya Senin (14/10/2024), pada pukul 17.45 WIB, telah terjadi insiden kebakaran pada unit fasilitas gas di smelter.

Gas cleaning plant merupakan sebuah unit yang berfungsi membersihkan gas CO2 yang dihasilkan dari proses pembakaran konsentrat yang kemudian dapat dikonversi menjadi asam sulfat. Produk ini nantinya bisa dimanfaatkan untuk industri pupuk, pabrik High Pressure Acid Leaching (HPAL) nikel, dan berbagai kebutuhan lainnya.

Akibat insiden kebakaran ini, diperlukan waktu hingga 6 bulan untuk smelter ini bisa beroperasi dengan kapasitas penuh. Mulanya, operasional penuh smelter ini bisa terealisasi pada Desember 2024.

Mengutip bahan paparan PTFI, investasi kumulatif untuk proyek smelter PTFI di Gresik mencapai Rp 58 triliun atau sekitar US$ 3,67 miliar. Proyek ini merupakan pemenuhan komitmen PTFI terhadap Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) yang diterbitkan pada tahun 2018.


(wia)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Wacana Pemangkasan Produksi Nikel, Ini Kata Pelaku Industri

Next Article Punya Pabrik Raksasa, Bos MIND ID: RI Bisa Jadi Pusat Industrialisasi

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|