Pabrikan China Ini Pilih Produksi Mobil di Bekasi Ketimbang Impor Jadi

3 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Saat banyak brand mobil China lebih dulu memanfaatkan skema impor untuk mengetes pasar kendaraan listrik maupun model baru di Indonesia, Jetour memilih langsung menggunakan basis produksi lokal melalui pabrik PT Handal Indonesia Motor di Bekasi. Adapun beberapa produk Jetour yang diproduksi di dalam negeri adalah tiga model sport utility vehicle (SUV) yaitu T2, Dashing dan X70 Plus.

Strategi ini jadi penegasan bahwa pasar otomotif Indonesia dianggap cukup potensial untuk digarap secara serius sejak awal. Meski langkah memproduksi lokal sejak awal membuat proses peluncuran model baru membutuhkan waktu lebih lama seperti Jetour T2. Namun, keputusan tersebut dianggap penting agar dapat bersaing di tengah persaingan yang semakin ketat, terutama dari merek-merek China lain yang juga mempercepat ekspansi di pasar nasional.

"Kita sudah produksi lokal. Kebetulan planning kita semua produksi di Indonesia, makanya T2 agak lama karena kita prepare itu, memang kita ngga ada planning untuk CBU (impor), langsung lokal," kata Sales Director PT JETOUR Sales Indonesia, Michael Budihardja di Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025, Selasa (25/11/2025).

Padahal beberapa brand China lebih memilih untuk lebih dulu mengimpor kendaraannya sembari mengetes pasar, misalnya BYD yang mengimpor Atto 1 dan semua line up kendaraannya. Namun Jetour tetap percaya diri karena besarnya potensi pasar di Indonesia.

Brand asal China ini debut dengan memperkenalkan Jetour Dashing dan Jetour X70 Plus yang akan dijual di Indonesia di tahun 2024. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)Foto: Brand asal China ini debut dengan memperkenalkan Jetour Dashing dan Jetour X70 Plus yang akan dijual di Indonesia di tahun 2024. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Brand asal China ini debut dengan memperkenalkan Jetour Dashing dan Jetour X70 Plus yang akan dijual di Indonesia di tahun 2024. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)

"Kita melihat pasar Indonesia masih berpotensi, jadi kita komit di market Indonesia," kata Michael.

Di sisi lain, saat ini situasi industri otomotif tahun ini penuh tantangan, namun pihaknya tetap optimistis terhadap prospek jangka menengah. Hal itu terlihat dari penjualan Jetour yang sudah tembus 200 unit meski berstatus sebagai pemain baru.

"Mengenai kondisi makro, memang tahun ini tahun challenging buat otomotif ya. Tentu saja kita juga berharap penjualan akan membaik di tahun depan. Tapi kalau di tahun ini, saya rasa angkanya engga akan berubah-ubah jauh dari kondisi yang sekarang," katanya.

Persiapan perusahaan tidak berhenti hanya pada upaya bertahan di tengah kondisi pasar yang stagnan. Ia sudah menyiapkan strategi produk untuk menyambut pemulihan pasar tahun depan.

"Setidaknya kita sudah berpikirnya nanti tahun depan kita akan berkontribusi apa untuk pasar Indonesia, salah satunya T2 ini, dan mungkin ada dua produk baru lagi ya yang akan kita luncurkan," sebut Michael.

(fys/wur)
[Gambas:Video CNBC]

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|