Pak Prabowo Tolong, Pabrik Bulu Mata Ini Pailit-Ribuan Pekerja Cemas

Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar buruk datang lagi dari sektor padat karya di Tanah Air. Pabrik yang memproduksi bulu mata palsu berlokasi di Garut, Jawa Barat mendadak harus menghentikan produksinya dan tutup operasi. Lebih 2.000 orang pekerja terancam nasibnya, bisa kehilangan pekerjaan alias jadi korban PHK.

Pabrik tersebut adalah PT Danbi International. Disebutkan, Danbi International pada 10 Februari 2025 lalu resmi dinyatakan pailit.

"Saya dapat informasi pabrik bulu mata di Garut tutup karena dipailitkan. Pekerjanya ribuan. PT Danbi International," kata Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN) Ristadi kepada CNBC Indonesia, Kamis (20/2/2025).

Sebagai informasi, pekerja yang ada di PT Danbi International bukanlah anggota serikat pekerja di bawah naungan KSPN.

"Bukan anggota. Saya hanya dapat keterangan bahwa PT Danbi International, pabrik bulu mata, dengan jumlah karyawan leboh 2.000 orang, sejak hari Rabu (19/2/2025) menutup aktivitasnya atau tutup pabrik," jelasnya.

"Sebelumnya PT Danbi Internasional dinyatakan pailit oleh Pengadilan Niaga Jakarta Pusat sejak tanggal 10 Februari 2025," tambah Ristadi.

Dia mengatakan, pailitnya PT Danbi Internasional kemungkinan karena perusahaan tak mampu membayar kewajiban utang, hingga kemudian digugat pailit.

"Informasi yang saya dapat, sebelumnya aktivitas produksi berjalan seperti biasa," ujar Ristadi.

Mengutip detikjabar, karyawan PT Danbi International kini tengah was-was, menanti kejelasan nasib setelah putusan pailit. Pekerja mengaku cemas jika kemudian jadi korban pemutusan hubungan kerja (PHK). Artinya, sumber pendapatan mereka akan hilang.

Ketua Serikat Buruh PT Danbi International Novianti mengatakan, pekerja belum menerima penjelasan dari pihak perusahaan. Menurutnya ada 2.100-an buruh PT Danbi International yang kini terancam menganggur.

"Belum ada informasi apapun terkait nasib buruh dari pihak perusahaan," kata Novianti, dikutip dari detikjabar, Kamis (20/2/2025).

(dce/dce)

Next Article Video: Kian Lama Kian Terjatuh, Bisnis Tekstil Tak Bisa Bangkit Lagi?