Pendapatan Tembus Rp329,96 T, Bos BPJS: Kita Tak Akan Bangkrut

1 month ago 24

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti mengungkapkan, total pendapatan dan penerimaan BPJS Kesehatan mencapai Rp 329,96 triliun pada 2024. Terdiri dari nilai pendapatan iuran Rp 166 triliun dan penerimaan Rp 163,96 triliun.

Dengan catatan itu, Ghufran menegaskan neraca keuangan dana jaminan sosial hingga saat ini masih aman dan sehat untuk memenuhi kewajiban pembayaran jaminan kesehatan nasional sampai akhir 2025.

"Jadi saya tekankan di sini sampai 2025, BPJS Kesehatan tidak akan bangkrut dan tidak akan gagal bayar, karena di medsos waduh bunyinya gagal bayar, 3 bulan baru dibayar, 6 bulan baru dibayar RS, saya sampaikan tidak ada," kata Ghufron saat rapat kerja dengan Komisi IX DPR, Jakarta, Selasa (11/2/2025).

Ia mengatakan, dari trend pendapatan iuran per tahun terus menerus naik. Sampai 2024, nilai pendapatan iuran sebesar Rp 165,34 triliun dengan total kolektibilitas 98,77%. Sedangkan pada 2023 masih Rp 151, 7 triliun.

Meski begitu, penting dicatat bahwa dana jaminan sosial atau DJS di BPJS Kesehatan juga mengalami pembengkakan beban jaminan kesehatan. Pada 2024 angkanya Rp 174,9 triliun atau naik dari catatan per 2023 sebesar Rp 158,85 triliun.

Bahkan angka pada 2023 dan 2024 itu telah melampaui angka pendapatan iuran, yang pada 2022 sebetulnya masih berlebih ketimbang beban jaminan kesehatannya dengan angka masing-masing Rp 144,04 triliun dan Rp 113,47 triliun.

Dengan demikian antara pendapatan iuran dengan beban jaminan kesehatan pada 2024 terdapat selisih atau minus Rp 9,56 triliun, melebar dari catatan pada 2023 yang hanya senilai Rp 7,15 triliun.

Kondisi ini kata Ghufron membuat claim ratio atau perbandingan antara penerimaan dan beban jaminan iuran membengkak pada 2023 dan 2024 di atas 100%, masing-masing besarnya mencapai 104,72% dan 105,78%.

"Jadi melebihi dari dana yang kita terima, nah 2024 itu 105,78% jadi lebih sedikit. Nah itu apa masih sehat sekarang? sehat karena akumulasi dulu waktu penerimaan melebih waktu 2021 saat aset neto Rp 5,6 triliun," papar Ghufron.

Ia juga menekankan, saat ini aset neto BPJS Kesehatan juga masih lebih tinggi dari batas aman yang ditetapkan dalam PP 53/2018 masih mampu bayar 1,5 bulan klaim sambil kas dan aset yang ada maksimum setara 6 bulan klaim.

"Jadi sekarang ini 2025 BPJS adalah sehat, karena kita punya uang sekitar Rp 49,5 triliun aset netonya atau kita bisa bayar 3,4 bulan klaim, sehingga nanti tentu seperti pak menkes sampaikan ke depan lama-lama kalau belanjanya tinggi-tinggi, terus incomenya tetap, inflasi tidak sebanding pengeluaran, suatu ketika tidak cukup," ungkap Ghufron.


(arj/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Warga RI Diminta Punya Asuransi Swasta, Insurtech Siap Penuhi?

Next Article Segini Daftar Iuran BPJS Kesehatan, Berlaku 17 Oktober 2024

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|