Perang Dagang Menyebar! Negara Ini Umumkan Naikkan Tarif, Bukan AS

3 months ago 37

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang dagang Amerika Serikat (AS) sepertinya menyebar. Ekuador, salah satu negara di Amerika Selatan, akan menerapkan tarif 27% untuk barang-barang Meksiko.

Presiden Daniel Noboa mengatakan keputusan ini diambil guna "memastikan perlakuan yang adil" bagi produsen Ekuador. Dalam sebuah posting di X, ia mengatakan terbuka untuk menandatangani kesepakatan perdagangan bebas dengan Meksiko tetapi "tidak jika ada penyalahgunaan".

"Seperti yang telah kami tunjukkan akhir-akhir ini, Ekuador Baru selalu terbuka terhadap integrasi komersial, tetapi tidak jika terjadi penyalahgunaan," cuit Noboa pada Senin, dikutip Selasa (4/2/2025).

"Kami menegaskan kembali posisi kami untuk menandatangani Perjanjian Perdagangan Bebas dengan Meksiko. Namun, hingga hal itu terjadi dan menjadi kenyataan, kami akan mengenakan tarif sebesar 27% pada produk yang kami impor, dengan tujuan untuk mempromosikan industri kami dan memastikan perlakuan yang adil bagi produsen kami," tambahnya.

Menurut data pemerintah Meksiko, Ekuador mengimpor barang senilai US$541 juta dari negara di Amerika Utara itu pada tahun 2023. Impor tunggal terbesar adalah obat-obatan, yang mewakili 12,6% dari barang-barang yang dijual dari Meksiko ke Ekuador tahun itu.

Namun, Ekuador adalah mitra dagang yang sangat kecil bagi Meksiko. Menurut data pemerintah Meksiko, Ekuador hanya menyumbang kurang dari 0,1% dari nilai ekspor Meksiko tahun lalu.

Pengumuman ini muncul setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan penangguhan ancaman tarif 25% untuk semua impor dari Meksiko, setelah percakapan dengan Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum. Tahun lalu, kedua negara memutuskan hubungan diplomatik menyusul perintah Noboa untuk menggerebek kedutaan besar Meksiko di Quito, Ekuador untuk menangkap Jorge Glas, mantan wakil presiden Ekuador.

Rekaman pengawasan dari insiden pada April 2024 menunjukkan polisi Ekuador bergulat dengan diplomat tertinggi misi Meksiko saat mereka menangkap Glas, yang telah mencari suaka dari Meksiko saat penggerebekan terjadi. Mantan wakil presiden tersebut telah mencari perlindungan dari tuduhan penggelapan dengan meminta suaka di Meksiko, dengan mengatakan bahwa tuduhan tersebut bermotif politik.

Noboa, putra seorang taipan pisang, menjabat pada akhir tahun 2023 sebagai presiden termuda dalam sejarah Ekuador berkat janjinya untuk mengendalikan kejahatan yang merajalela. Sejak saat itu, ia telah memulai agenda yang tidak kenal kompromi, termasuk mendeklarasikan "perang" terhadap lebih dari 20 geng kriminal.


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Trump Incar Tarif 10% ke China Hingga 25% ke Meksiko & Kanada

Next Article Asap Tebal Tiba-Tiba Menyelimuti Amerika & Langit Memerah, Ada Apa?

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|