Perang Rusia-Ukraina Mau Tamat, Zelensky Bakal "4 Mata" dengan Putin

8 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - Perang Rusia dan Ukraina kemungkinan bakal benar-benar tamat. Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan bersedia bertemu dengan mitranya dari Rusia, Presiden Vladimir Putin di Turki "secara pribadi" , Minggu.

Hal ini terjadi setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengatakan pembicaraan langsung diperlukan untuk menentukan apakah perdamaian mungkin terjadi. Zelesnky sendiri meminta gencatan senjata 30 hari.

"Kami menunggu gencatan senjata penuh dan langgeng, mulai besok, untuk menyediakan dasar yang diperlukan bagi diplomasi," kata Zelensky dalam sebuah posting di X, dikutip AFP, Senin (12/5/2025).

"Tidak ada gunanya memperpanjang pembunuhan. Dan saya akan menunggu Putin di Turki pada hari Kamis. Secara pribadi. Saya berharap kali ini Rusia tidak akan mencari-cari alasan," tambahnya.

Pernyataan Zelensky pun menyusul pengumuman Putin pada Minggu, yang mengusulkan melanjutkan pembicaraan antara kedua belah pihak yang sempat diadakan di Istanbul Maret 2022. Namun, ia tidak menanggapi proposal gencatan senjata 30 hari yang diajukan oleh sekutu Kyiv.

"Kami mengusulkan kepada otoritas Kyiv untuk melanjutkan perundingan yang mereka hentikan pada 2022, dan, saya tegaskan, tanpa prasyarat apa pun," katanya.

"Kami mengusulkan untuk memulai (negosiasi) tanpa penundaan pada Kamis 15 Mei di Istanbul," tambah Putin.

"Kami tidak mengesampingkan kemungkinan bahwa selama perundingan ini kami akan dapat menyetujui beberapa gencatan senjata baru."

Sebelumnya di akun media sosial Truth Social miliknya, Trump mengatakan "Presiden Putin dari Rusia tidak ingin mengadakan Perjanjian Gencatan Senjata dengan Ukraina, tetapi ingin bertemu pada hari Kamis, di Turki". Ia pun mengatakan hal ini "untuk merundingkan kemungkinan diakhirinya PERTUMBUHAN BERDARAH".

"Ukraina harus menyetujui ini, SEGERA," ujar Trump lagi.

"Setidaknya mereka akan dapat menentukan apakah kesepakatan itu mungkin atau tidak, dan jika tidak, para pemimpin Eropa, dan AS, akan tahu di mana semuanya berada, dan dapat melanjutkan sebagaimana mestinya!," tegasnya.

Sementara itu, Kyiv dan sekutu Eropa telah mengatakan gencatan senjata tanpa syarat untuk menghentikan pertempuran adalah satu-satunya cara untuk memajukan solusi diplomatik dalam perang tiga tahun, yang terburuk di Eropa sejak Perang Dunia Kedua (PD 2). Serangan Rusia telah mengakibatkan kematian puluhan ribu orang, penghancuran kota-kota Ukraina dan runtuhnya hubungan antara Moskow dan Barat.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan sendiri telah mengatakan kepada Putin melalui panggilan telepon pada hari Minggu bahwa Ankara siap menjadi tuan rumah perundingan "yang bertujuan untuk mencapai solusi yang langgeng". Rusia dan Ukraina telah berperang dari 2022 saat Kyiv menyebut ingin masuk menjadi anggota NATO.


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Putin Setuju Gencatan Senjata Dengan Ukraina Selama 3 Hari

Next Article Ukraina Kejutkan Rusia, Putin Balas Dendam Rebut Kota Penting Ini

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|