Jakarta, CNBC Indonesia - Petaka judi online di Filipina satu persatu mulai terungkap. Salah satunya pada kasus Alice Guo, mantan walikota Bamban, Filipina.
Kasus Alice menjadi cerminan keterkaitan antara pencucian uang, kejahatan transnasional, dan industri perjudian online di Asia Tenggara.
Pada Februari, sebuah penggerebekan di sebuah kompleks di Bamban menemukan lebih dari 600 orang dari tujuh negara ditahan dan dipaksa untuk melakukan penipuan melalui internet.
Kompleks yang dimiliki oleh Guo dan rekan bisnisnya itu memiliki terowongan bawah tanah dan fasilitas untuk para eksekutif perusahaan, yang menggarisbawahi sifat terorganisir dari operasi ini.
Para penyelidik mengaitkan kasus Guo dengan kejahatan transnasional terorganisir, dengan korupsi publik yang memainkan peran kunci.
Rekan-rekan Guo sebelumnya telah dihukum dalam skandal pencucian uang terbesar yang pernah terjadi di Singapura, yang mengungkapkan aliran keuangan lebih dari US$200 juta melalui rekening-rekening yang terkait dengannya.
Menjamurnya Philippine Offshore Gaming Operator (POGO), yang awalnya didirikan pada 2016 untuk memasuki pasar perjudian regional, membuka jalan untuk kriminal berskala besar.
Industri ini menjadi pusat pencucian uang, penyelundupan manusia, dan perdagangan narkoba, dengan banyak operasi yang bertindak sebagai kedok untuk pusat penipuan.
Kasino berlisensi miliknya di Bamban berfungsi ganda sebagai tempat judi sekaligus operasi penipuan.
Masalah-masalah ini mendorong Filipina masuk ke dalam daftar abu-abu Financial Action Task Force (FATF). Ini meningkatkan pengawasan terhadap lembaga-lembaga keuangannya dan memengaruhi pengiriman uang ke luar negeri, yang sangat penting bagi jutaan orang Filipina.
Transaksi keuangan Guo menjadi bukti skala pencucian uang yang dilakukannya. Dia mengendalikan lebih dari 30 rekening bank dengan transaksi tahunan yang jauh melebihi modal bisnisnya.
Investigasi mengungkapkan hubungan dengan sindikat kriminal Tiongkok, termasuk rekan-rekannya yang terlibat dalam skandal pencucian uang senilai US$2,2 miliar di Singapura.
Pihak berwenang juga menemukan hubungan dengan perdagangan narkoba, yang menyoroti keterkaitan antara kejahatan keuangan dan kegiatan terlarang yang lebih luas.
Terlepas dari terbongkarnya kasus ini, Guo tetap mempertahankan popularitasnya di kalangan penduduk Bamban, banyak di antara mereka yang memujinya atas pembangunan dan bantuan lokal selama pandemi COVID-19.
Tindakan keras terhadap POGO, yang diumumkan oleh Presiden Ferdinand Marcos Jr, mencerminkan upaya pemerintah untuk mengekang jaringan kriminal yang menyusup ke dalam sektor ini.
Pada Januari 2025, larangan tersebut telah menyebabkan penggerebekan yang mengungkap ribuan operasi ilegal, meskipun penegakan hukum masih menjadi tantangan di negara dengan tingkat kemiskinan dan ketidaksetaraan yang tinggi.
Sementara Filipina berencana untuk keluar dari daftar abu-abu FATF dan memperkuat kerangka peraturannya, sindikat perjudian ilegal terus bertambah, dan mereka mengalihkan operasi ke lokasi-lokasi terpencil yang semakin mempersulit upaya penegakan hukum.
(dem/dem)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Batasi Transfer Pulsa Untuk Basmi Judi Online, Yakin Efektif?
Next Article Warga RI Ditangkap di Segi Tiga Emas Penipuan dan Judi Online