PGN Bangun Injection Point Pagardewa, Ubah Limbah Sawit Jadi Gas Bersih

2 hours ago 4

Demi mendukung upaya pemerintah melakukan dekarbonisasi, PGN membangun titik injeksi biomethane di Pagardewa.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) menjadikan proyek Biomethane di Pagardewa, Sumatra Selatan (Sumsel), sebagai model hilirisasi energi terbarukan berbasis sawit nasional. Proyek ini dirancang untuk mengubah limbah industri sawit menjadi sumber energi bersih yang dapat dimanfaatkan secara luas melalui jaringan gas bumi nasional.

PGN membangun injection point Pagardewa sebagai fasilitas utama untuk menyuntikkan Biomethane ke dalam sistem transmisi gas bumi. Infrastruktur tersebut dilengkapi Pressure Reducing System (PRS) yang juga dapat digunakan untuk sumber energi alternatif lain seperti coalbed methane (CBM) dan stranded gas.

Melalui proyek ini, PGN menargetkan pasokan Biomethane sebesar 1,2 BBTUD untuk memperluas akses energi ramah lingkungan di sektor rumah tangga, industri, dan transportasi.

“Proyek Biomethane akan memperluas portofolio PGN di sektor energi terbarukan dengan menyediakan produk untuk dekarbonisasi,” kata Direktur Utama PGN Arief Kurnia Risdianto, di Jakarta, Kamis (6/11/2025).

Arief menekankan, inisiatif ini juga membuka peluang pendapatan baru bagi perusahaan serta memperkuat peran PGN dalam mendukung target ESG dan transisi energi nasional. Program ini memanfaatkan Palm Oil Mill Effluent (POME) atau limbah cair pabrik minyak kelapa sawit sebagai bahan baku utama. Limbah tersebut diolah menjadi biogas, lalu dimurnikan hingga menjadi Biomethane yang setara kualitasnya dengan gas bumi. Hasil akhir dikompresi menjadi renewable natural gas dan diinjeksikan ke jaringan transmisi eksisting agar dapat digunakan secara luas.

PGN menilai, potensi Indonesia dalam menghasilkan Biomethane sangat besar mengingat luasnya perkebunan sawit nasional. Pengelolaan limbah sawit menjadi energi bersih bukan hanya menciptakan nilai tambah ekonomi, tetapi juga memperkuat agenda hilirisasi sektor energi terbarukan dan industri sawit berkelanjutan. Arief mengatakan, posisi strategis Sumatera menjadi dasar pengembangan proyek ini.

“Di Pulau Sumatera terdapat banyak pabrik pengolahan minyak kelapa sawit dan PGN telah memiliki jaringan infrastruktur gas bumi eksisting di wilayah tersebut, dalam hal ini Pipa Transmisi SSWJ dan Stasiun Kompresor Gas Pagardewa,” ujarnya.

Ia menerangkan, kehadiran proyek Biomethane menjadi langkah inovatif untuk memperkuat ekosistem energi hijau di kawasan industri sawit. PGN berkomitmen menjadikan proyek Biomethane sebagai model pengelolaan limbah terintegrasi yang mendukung dekarbonisasi dan ketahanan energi nasional. 

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|