Polda Jabar Upayakan Kepulangan Gadis Asal Sukabumi yang Jadi Budak Seks di China

2 hours ago 4

Tindak pidana perdagangan orang atau TPPO (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Polda Jawa Barat (Jabar) tengah mengupayakan kepulangan RR gadis asal Sukabumi yang menjadi korban perdagangan orang ke China. Korban sering mendapatkan perlakuan penyiksaan hingga menjadi budak seks.

Kabid Humas Polda Jabar Kombes Pol Hendra Rochmawan mengatakan, korban berkenalan dengan pria berinisial Y dan JA di media sosial bulan April tahun 2025 lalu. Para pelaku mengiming-imingi korban bekerja sebagai asisten rumah tangga di China dengan gaji Rp 15 hingga Rp 30 juta hingga korban diajak ke Cianjur.

Setelah itu, korban dibawa ke Bogor untuk dibuatkan dokumen paspor dan lainnya. Korban pun ditampung dan disekap di salah satu rumah milik pria berinisial A.

Setelah itu, Hendra mengatakan, Y dan JA menghubungi seseorang berinisial L di Jakarta untuk mencarikan warga negara asing yang hendak dinikahkan dengan R. Singkat cerita, korban pun menikah dengan pria China di bawah tekanan.

Pernikahan dilakukan secara siri dan online. Korban pun langsung dibawa ke China. Selanjutnya, keluarga korban melaporkan korban yang hilang pada September tahun 2025. “Dari hasil penyelidikan, diketahui Reni saat ini berada di Ghuangzou, China,” ujar Hendra, Rabu (24/9/2025).

Ia mengatakan korban diduga sering mengalami tindakan kekerasan seksual. Petugas kepolisian tengah berupaya membantu memulangkan R dan mengungkap sindikat perdagangan orang.

“Kasus ini menjadi perhatian serius kami, karena menyangkut harkat martabat dan keselamatan WNI di luar negeri," kata dia.

Menurut Hendra, Polda Jabar bersama jajaran tidak akan tinggal diam. Pihaknya skan berkoordinasi dengan pihak terkait untuk memastikan korban mendapat perlindungan dan para pelaku segera ditangkap serta diproses sesuai hukum yang berlaku.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|