FOTO Internasional
Reuters, CNBC Indonesia
05 March 2025 09:40

Anggota parlemen oposisi Serbia melemparkan granat asap dan gas air mata ke dalam gedung parlemen pada Selasa (4/3/2025) sebagai bentuk penentangan terhadap kebijakan pemerintah dan dukungan bagi mahasiswa yang berunjuk rasa. Insiden ini terekam dalam siaran langsung. (SERBIAN PARLIAMENT POOL / VIDEOPLUS/Handout via REUTERS)

Demonstrasi yang awalnya dipicu oleh runtuhnya atap stasiun kereta yang menewaskan 15 orang empat bulan lalu telah berkembang menjadi ancaman terbesar bagi pemerintah Serbia. (REUTERS/Djordje Kojadinovic)

Dalam sidang legislatif, setelah koalisi yang berkuasa, yang dipimpin oleh Partai Progresif Serbia (SNS), menyetujui agenda sidang, beberapa politisi oposisi berlari keluar dari tempat duduk mereka, mendekati ketua parlemen, dan terlibat perkelahian dengan petugas keamanan. (Tangkapan Layar Video Reuters/VIDEOPLUS)

Beberapa anggota oposisi melemparkan granat asap dan gas air mata, sementara siaran langsung TV memperlihatkan asap hitam dan merah muda memenuhi ruangan. Ketua parlemen, Ana Brnabic, mengungkapkan bahwa dua anggota parlemen terluka. Salah satunya, Jasmina Obradovic dari SNS, mengalami stroke dan dalam kondisi kritis. (SERBIAN PARLIAMENT POOL / VIDEOPLUS/Handout via REUTERS)

Beberapa anggota parlemen juga langsung keluar dari ruang rapat saat kekacauan terjadi. Pada Selasa, parlemen dijadwalkan mengesahkan undang-undang untuk meningkatkan dana universitas salah satu tuntutan utama mahasiswa yang telah memblokir fakultas sejak Desember. (Tangkapan Layar Video Reuters/VIDEOPLUS)