FOTO Internasional
Reuters, CNBC Indonesia
07 October 2025 21:50

Jumlah pengatur lalu lintas udara yang melapor sakit meningkat sejak penutupan pemerintah Amerika Serikat dimulai, kata Menteri Perhubungan Sean Duffy pada Senin (6/10/2025). Kondisi ini menyebabkan pengurangan staf hingga 50% di beberapa wilayah dan mengancam kelancaran operasional penerbangan. (Tangkapan Layar Video Reuters/)

Duffy tidak menyebutkan secara rinci lokasi terparah, namun menyatakan sekitar 13.000 pengatur lalu lintas udara dan 50.000 petugas Administrasi Keamanan Transportasi (TSA) tetap diwajibkan bekerja tanpa gaji selama penutupan berlangsung. Para petugas diperkirakan akan kehilangan gaji pertama mereka pada 14 Oktober jika kebuntuan anggaran tidak segera diselesaikan. (Tangkapan Layar Video Reuters/)

“Penundaan penerbangan hampir pasti akan terjadi akibat berkurangnya staf,” ujar Duffy. Ia menambahkan, jika tingkat ketidakhadiran terus meningkat, pemerintah akan mengurangi arus lalu lintas udara untuk menjaga keselamatan penerbangan. (Tangkapan Layar Video Reuters/)

Menurut Departemen Perhubungan AS (USDOT), sejumlah bandara besar seperti Denver, Fort Worth (Texas), dan Phoenix mengalami lonjakan laporan sakit dari pengatur lalu lintas udara pada hari Senin. Di beberapa bandara, staf pengatur lalu lintas berkurang hingga separuhnya, memperlambat jadwal penerbangan. (Tangkapan Layar Video Reuters/)

Penutupan pemerintah saat ini menjadi bagian dari konflik politik antara Presiden Donald Trump dan Partai Demokrat. Trump memotong lebih dari $28 miliar dana bantuan transportasi dan iklim, terutama bagi negara bagian yang condong ke Demokrat seperti New York dan Illinois. (Tangkapan Layar Video Reuters/)

Duffy bersama presiden Asosiasi Pengendali Lalu Lintas Udara Nasional menyampaikan kondisi ini dalam konferensi pers di Bandara Internasional Newark Liberty, salah satu bandara utama di kawasan metropolitan New York. Ia mengingatkan bahwa situasi serupa pernah terjadi pada penutupan tahun 2019, ketika banyak petugas absen karena tidak menerima gaji, menyebabkan keterlambatan parah di bandara-bandara besar AS. (Tangkapan Layar Video Reuters/)