Potret Penampakan Kebahagiaan Ramadan Warga Suriah Usai Assad Tumbang

4 hours ago 1

CNBC Indonesia News Foto News

FOTO Internasional

Reuters, CNBC Indonesia

05 March 2025 05:15

Permen tradisional dipajang saat orang-orang berbelanja di pasar selama bulan puasa Ramadan, di Damaskus, Suriah, 2 Maret 2025. (REUTERS/Yamaml Al Shaar)

Permen tradisional dipajang saat orang-orang berbelanja di pasar selama bulan puasa Ramadan, di Damaskus, Suriah, Senin (2/3/2025). Warga Suriah merayakan bulan suci Ramadan untuk pertama kalinya sejak jatuhnya Bashar al-Assad. Pasar-pasar dan jalan-jalan di Damaskus, Aleppo, dan Hasakah dipenuhi oleh keramaian masyarakat yang merayakan momen tersebut. (REUTERS/Yamaml Al Shaar)

Permen tradisional dipajang saat orang-orang berbelanja di pasar selama bulan puasa Ramadan, di Damaskus, Suriah, 2 Maret 2025. (REUTERS/Yamaml Al Shaar)

Di berbagai kota, warga mengungkapkan kebahagiaan mereka saat melihat beragam produk di pasar. Seorang pria asal Aleppo, Hussam Mustafa, mengatakan, "Anda dapat merasakan Ramadan" tahun ini. (REUTERS/Orhan Qereman)

Permen tradisional dipajang saat orang-orang berbelanja di pasar selama bulan puasa Ramadan, di Damaskus, Suriah, 2 Maret 2025. (REUTERS/Yamaml Al Shaar)

Namun, banyak warga masih menghadapi kesulitan keuangan yang membuat mereka sulit memenuhi kebutuhan dasar. Hal ini juga diungkapkan oleh seorang pemilik toko di Damaskus. (REUTERS/Yamaml Al Shaar)

Permen tradisional dipajang saat orang-orang berbelanja di pasar selama bulan puasa Ramadan, di Damaskus, Suriah, 2 Maret 2025. (REUTERS/Yamaml Al Shaar)

Sejak Assad digulingkan, Suriah mengalami krisis likuiditas. Pada Januari, Gubernur Bank Sentral Suriah yang baru, Maysaa Sabreen, mengatakan kepada Reuters bahwa ia ingin menghindari pencetakan pound Suriah guna mencegah lonjakan inflasi. (REUTERS/Saleh Salem)

Permen tradisional dipajang saat orang-orang berbelanja di pasar selama bulan puasa Ramadan, di Damaskus, Suriah, 2 Maret 2025. (REUTERS/Yamaml Al Shaar)

Pound Suriah telah menguat di pasar gelap sejak kepemimpinan baru mengambil alih, didorong oleh masuknya warga Suriah dari luar negeri serta berakhirnya kontrol ketat terhadap perdagangan mata uang asing. (REUTERS/Orhan Qereman)


Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|