Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman mengungkapkan rasa syukur atas capaian produksi beras nasional pada 2024. Hingga akhir Desember, ungkapnya, produksi beras mencapai hampir 31 juta ton, hanya kurang sekitar 500 ribu ton dari target produksi beras nasional tahun 2024.
"Produksi beras terakhir itu, alhamdulillah, hampir mencapai 31 juta ton. Hanya minus 500-an ribu ton dari target. Padahal, tantangan tahun ini sangat berat," kata Amran saat ditemui di kantornya, Senin (30/12/2024).
Menurutnya, pencapaian ini tergolong luar biasa mengingat kondisi ekstrem yang melanda sektor pertanian sepanjang tahun. Fenomena cuaca seperti El Nino, La Nina, dan kekeringan sempat memunculkan prediksi defisit yang jauh lebih besar.
"Awalnya, kita prediksi (produksi beras nasional) bisa defisit hingga 5 juta ton akibat berbagai tantangan ini. Tapi alhamdulillah, defisitnya hanya sekitar 0,5 juta ton," ucapnya.
Sebelumnya, Staf Ahli Menteri Bidang Investasi Pertanian Kementan, Suwandi menyebut dampak El Nino pada 2023 lalu telah menurunkan produktivitas beras di tahun 2024. Namun, katanya situasi itu kini sudah berangsur membaik, bahkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan tren positif.
Foto: Pekerja menata beras di Kawasan Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Jumat, (13/12/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Pekerja menata beras di Kawasan Pasar Kebayoran Lama, Jakarta, Jumat, (13/12/2024). (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
"Produksi beras tahun 2024, Januari, Februari, Maret 2024 itu dampak El Nino. Jadi tanaman Oktober, November, Desember 2023 itu kering, produksi merah, tekornya banyak. Namun, (produksi beras) hingga Desember 2024 kondisi membaik. Data BPS untuk Januari tahun depan panen lebih tinggi 30-40% termasuk Februari, bahkan Maret puncak raya," jelas Suwandi dalam Rapat Koordinasi Inflasi Daerah, Senin (30/12/2024).
Suwandi menyebut kondisi produksi beras pada Desember 2024 menunjukkan peningkatan tipis dibandingkan tahun sebelumnya. Namun, lonjakan lebih besar diharapkan terjadi mulai Januari 2025.
"Kondisi Desember 2024 memang lebih tinggi dibandingkan 2023, tetapi tipis. Januari dan Februari 2025 naiknya akan lebih tinggi dibandingkan yang sebelumnya," tuturnya.
Dengan peningkatan produksi yang diperkirakan signifikan, pemerintah optimistis swasembada beras semakin dekat. Namun, kesiapan menghadapi ancaman cuaca tetap menjadi kunci keberhasilan.
(wur)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Amran Sulaiman Bakal "Sikat" Mafia Impor & Koruptor di Kementan
Next Article Masuk Kabinet Prabowo karena Haji Isam? Mentan Amran Jawab Begini