REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia), bersama Prudence Foundation dan Prestasi Junior Indonesia (PJI), merayakan pencapaian penting program Cha-Ching yang telah menjangkau lebih dari 1 juta siswa sekolah dasar dari 20.000 sekolah di 60 kota/kabupaten, serta lebih dari 31.500 guru di seluruh Indonesia. Didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) serta Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah Republik Indonesia, pencapaian ini menandai tonggak besar dalam perjalanan literasi keuangan anak di Tanah Air.
Perayaan bertajuk “Cha-Ching One Million: Empowering Futures through Financial Education” di Perpustakaan Nasional Republik Indonesia menjadi semakin bermakna karena bertepatan dengan Bulan Inklusi Keuangan yang jatuh setiap Oktober dan sejalan dengan program GENCARKAN (Gerakan Nasional Cerdas Keuangan) yang digagas OJK.
Melalui empat konsep sederhana — earn (menghasilkan), save (menabung), spend (belanja), dan donate (berdonasi) — program Cha-Ching membekali siswa dengan pemahaman dasar mengenai nilai kerja keras, pentingnya menabung, kebijaksanaan dalam membelanjakan, serta kepedulian untuk berbagi. Dengan cara yang menyenangkan dan mudah dipahami anak-anak, program ini membantu menanamkan kebiasaan baik sejak dini agar generasi muda Indonesia tumbuh menjadi individu yang cerdas finansial, mandiri, dan peduli pada sesama.
Karin Zulkarnaen, Chief Customer & Marketing Officer Prudential Indonesia, mengatakan pencapaian 1 juta penerima manfaat Cha-Ching bertepatan dengan 30 tahun perjalanan Prudential Indonesia, menjadi bukti nyata komitmen kami dalam membangun generasi cerdas finansial. Membekali anak sejak dini dengan literasi keuangan bukan hanya edukasi, tetapi juga investasi jangka panjang untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang mandiri dan tangguh.
"Kami berterima kasih kepada seluruh mitra dan pemangku kepentingan serta berkomitmen untuk terus memperluas dampak program ini bagi jutaan anak lainnya di masa depan," ujarnya melalui keterangan, Rabu (8/10/2025).
Program Cha-Ching pertama kali hadir di Indonesia pada 2017 di Sidoarjo dengan pendekatan cetak, sebelum kemudian diperluas ke Jakarta, Trenggalek, dan Blitar hingga 2020, dan berhasil menjangkau lebih dari 143.000 siswa serta 4.700 guru. Namun, pandemi Covid-19 menghadirkan tantangan besar. Penutupan sekolah membuat pembelajaran tatap muka terhenti, memaksa guru dan siswa beradaptasi dengan sistem jarak jauh sehingga muncul kebutuhan mendesak akan metode baru yang lebih fleksibel, mudah diakses, dan relevan bagi anak-anak.
Menjawab situasi tersebut, pada 2021–2022 Prudential Indonesia bersama PJI melakukan terobosan dengan meluncurkan pembelajaran digital Cha-Ching melalui teks, gambar, video, dan konten interaktif. Transformasi ini bukan hanya membuat proses belajar lebih menarik dan efisien, tetapi juga memperluas jangkauan hingga ke daerah terpencil. Inovasi ini membuka jalan bagi kerja sama strategis dengan Kementerian Pendidikan pada 2023 yang mendorong percepatan ekspansi program ke seluruh Indonesia.
Dampaknya, hanya dalam satu tahun ajaran, partisipasi melonjak lebih dari 400 persen hingga menjangkau lebih dari 230.000 siswa, 7.000 guru, dan 4.192 sekolah.
Lebih dari sekadar angka, hasil evaluasi program Cha-Ching membuktikan dampak nyata di lapangan. Berdasarkan evaluasi program sebelum 2017 dan setelah tahun ajaran 2024–2025, ditemukan bahwa rata-rata peningkatan pemahaman siswa sebesar 17 persen terhadap literasi keuangan dasar. Sembilan dari sepuluh siswa menyebut pembelajaran Cha-Ching menyenangkan dan relevan, sementara 96 persen guru ingin kembali mengajarkan kurikulum ini, serta tiga dari empat orang tua merekomendasikan agar program ini terus dilanjutkan.
Anak-anak kini tidak hanya paham pentingnya menabung dan membedakan kebutuhan dengan keinginan, tetapi juga belajar nilai kepedulian sosial melalui berbagi dan berdonasi.