RI Mau Ekonomi Tumbuh 8%, Peraih Nobel Bocorkan Cara Jitu ala China

12 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Peraih Nobel sekaligus pakar ekonomi dan dosen di New York University Paul M. Romer menegaskan mimpi Indonesia untuk tumbuh 8% dan menjadi negara maju membutuhkan komitmen dan kerja ekstra dari pemerintah.

Namun, hal ini bukan sesuatu yang tidak mungkin bagi Indonesia. Hal ini dipaparkan Romer dalam BRI Microfinance Outlook 2025 di International Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kamis (30/1/2025).

"Jika Indonesia ingin mencapai pertumbuhan dalam cepat sebesar 8%, Indonesia harus berpikir hati-hati terkait dengan kesempatan - kesempatan yang bisa dilakukan," ungkapnya.

Dia pun mengungkapkan cara China mencapai posisi sebagai negara maju. Menurutnya, China meniru cara negara maju lainnya. Indonesia, kata Romer, bisa meniru cara ini.

"Apa yang China lakukan adalah meng-copy hal-hal sukses dan sudah dipahami di separuh dunia," ujarnya.

Cara ini, lanjut Romer, seperti ibaratnya aturan dalam Air Traffic Controler (ATC) atau pengawas navigasi udara. Aturan di balik training dan prosedur ATC sangat rumit dan rigid. Namun, hal ini bisa ditiru dan dibagikan kepada semua pihak.

Sebelumnya, dalam acara yang sama, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati buka suara soal target Presiden Prabowo Subianto yang menetapkan pertumbuhan ekonomi sebesar 8%. Menurutnya hal ini membutuhkan kebijakan struktural dan transformasi ekonomi.

"Presiden Prabowo mencanangkan 8% itu membutuhkan kebijakan struktural dan transformasi ekonomi yang penting berbagai kebijakan seperti SDA apakah pendidikan termasuk gizi dan institusi birokrasi dan simplifikasi atau hilirisasi lebih tinggi lebih efisien," kata Sri Mulyani.

Untuk meraih target ini, Sri Mulyani menuturkan pemerintah mengoptimalkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam mendukung target tersebut.

"Strategi fiskal sustainable terdiri dari berbagai pilar yaitu bagaimana menciptakan pertumbuhan yang lebih tinggi melalui berbagai instrumen APBN," tegasnya.


(haa/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Waspada! Inflasi 2024 Terendah Sepanjang Masa

Next Article Peraih Nobel Puji Pembangunan IKN, Bisa Lebih Besar dari Shenzen

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|