RUPTL Dirilis, RI Jadi Ekspor Listrik ke Singapura? Ini Kata Bahlil

1 week ago 15

Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) resmi meluncurkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PT PLN (Persero) untuk periode 2025-2034.

Menteri ESDM Bahlil Lahadalia membeberkan, dari total penambahan kapasitas pembangkit listrik baru pada RUPTL tersebut sebesar 69,5 Giga Watt (GW), mayoritas atau sebesar 42,6 GW atau 61% akan berasal dari pembangkit berbasis energi baru dan terbarukan (EBT).

Kemudian, 15% akan berasal dari kapasitas sistem penyimpanan energi (storage) mencakup PLTA pumped storage sebesar 4,3 GW dan baterai 6,0 GW.

"Ini jadi ngomongnya harus pakai data ini datanya, 70% lebih kita dorong untuk percampuran energi kita EBT dan storage," kata Bahlil dalam Konferensi Pers terkait RUPTL PLN 2025-2034 di Gedung Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (26/5/2025).

Lantas, apakah dengan adanya RUPTL baru ini, RI akan melakukan ekspor listrik ke negara tetangga, seperti Singapura yang pada tahun lalu sempat diumumkan?

Merespons hal tersebut, Bahlil mengatakan bahwa ekspor listrik ke negara tetangga dimungkinkan, namun harus mempertimbangkan kepentingan nasional.

Menurut dia, hubungan antarnegara harus dibangun atas dasar saling menguntungkan, bukan sekadar mengakomodasi keinginan pihak lain.

"Ekspor listrik memungkinkan atau tidak, jadi gini saya katakan dari dulu dalam menjaga nasional kita dan menjalin hubungan dengan negara tetangga sudah sepantasnya kita saling bantu. Itu adalah kita bantu dia, dia bantu kita. Itu teorinya," kata Bahlil.

Ia lantas membeberkan bahwa tim Kementerian ESDM tengah melakukan negosiasi terkait berbagai aspek ekspor listrik, termasuk perjanjian timbal balik yang akan diberikan oleh negara tujuan ekspor kepada Indonesia.

"Sekarang tim saya lagi nego apa yang akan negara-negara itu yang menerima ekspor dari kita yang akan diberikan ke negara kita. Jangan bicara perusahaan-perusahaan, saya sudah ngomong sama Dirut PLN ini urusan negara, jadi kalau negara lain mau bersahabat dengan kita, apa perjanjiannya, kalau sudah oke kita kasih," kata dia.


(ven/wia)

Saksikan video di bawah ini:

Video: PLTU Batu Bara Pensiun Dini, Geo Dipa Energi Incar Listrik 1 GW

Next Article Siap-Siap RI Punya Rencana Listrik Baru Bulan Depan!

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|