Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan, bahwa pihaknya sedang merevisi Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL). Kelak, listrik dalam RUPTL itu akan berisi dari sumber energi baru terbarukan sebesar 47 Giga Watt (GW).
Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Jisman P. Hutajulu menyebutkan, pihaknya bersama dengan PT PLN (Persero) sedang menggodok revisi RUPTL tersebut dari yang ada saat ini RUPTL 2021-2030.
"Memang betul kita lagi menyiapkan RUPTL baru, lagi intensif untuk dibahas antara pemerintah dan PLN. Jadi 10 tahun ke depan kita akan membangun 68 GW, 47 GW itu dari Renewable," ujarnya dalam Konferensi Pers Electricity Connect 2024, di JCC, Rabu (20/11/2024).
Wakil Menteri ESDM, Yuliot Tanjung mengatakan, bahwa dalam kurun waktu 10 tahun ke depan, permintaan listrik di dalam negeri juga turut meningkat, khususnya didorong atas produktivitas industri, rumah tangga, hingga kendaraan listrik.
"Kami melihat misalnya di ekosistem kendaraan listrik, itu justru permintaan ke depan itu akan terjadi peningkatan, kemudian kegiatan rumah tangga juga akan terjadi peningkatan, dan juga di industri akan juga terjadi peningkatan," tandasnya.
Di lain sisi, Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo menyebutkan rencana pembangunan jaringan transmisi untuk 10 tahun mendatang sudah disimulasikan oleh pihaknya bersama dengan pemerintah yakni sepanjang 53 ribu kilometer (km).
Sedangkan, hingga tahun 2040 mendatang, pembangunan jaringan transmisi tersebut sudah disimulasikan sepanjang 70 ribu km.
"Selama 10 tahun ke depan, ini angka ini sudah kami lakukan simulasikan antara Dirjen Tenaga Listrik dengan tim PLN dan juga ada juga kerjasama dengan International Energy Agency, adalah 53 ribu km transmission line selama 10 tahun. Dan kemudian untuk sampai 2040 adalah 70 ribu km transmission line," katanya dalam kesempatan yang sama.
Darmawan menyebutkan bahwa pemerintah bisa membangun rencana yang sudah disimulasikan tersebut untuk bisa memfasilitasi rencana tambahan bauran EBT di Indonesia secara masif.
"Nah dengan adanya perancangan dan pembangunan transmisi ini, maka pemerintah Indonesia bisa memfasilitasi pembangunan energi baru terbarukan secara masif," tambahnya.
(pgr/pgr)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Sepak Terjang 18 Tahun Brawijaya Healthcare
Next Article Wow! RI Bakal Punya Rancangan Listrik Baru: 62 GW dari EBT Sampai 2040