Soal Tumpukan Sampah, Pengelola Pasar Caringin Keluhkan Pengangkutan Sampah Terbatas

1 hour ago 1

Tumpukan sampah menggunung di area tempat pembuangan sampah (TPS) di Pasar Caringin, Kota Bandung, Senin (22/9/2025). Tumpukan sampah menutup sebagian jalan sehingga menyulitkan kendaraan melintas serta bau tidak sedap.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG-- Pengelola Pasar Caringin buka suara terkait tumpukan sampah yang masih menggunung di area tempat pembuangan sampah (TPS) sementara di kawasan pasar. Mereka menyebut pengangkutan sampah ke tempat pembuangan akhir yang terbatas membuat banyak sisa sampah belum dapat diangkut.

Dede Suparman Pengawas Kebersihan Pasar Caringin mengatakan, pengangkutan sampah per hari terus dilakukan. Akan tetapi, jumlah sampah yang diangkut lebih sedikit dibandingkan dengan sampah yang ada di Pasar Caringin.

"Pembuangannya kan dikasih tiga mobil yang otomatis 21 ton lah. Sementara kan sampah di itu antara 40-50 (ton)," ujar Dede dihubungi wartawan, Senin (22/9/2025).

Menurut Dede, pengelola Pasar Caringin terus berusaha menyelesaikan masalah sampah. Termasuk saat ini, menunggu mesin insenerator membakar sampah. Pihaknya memperkirakan mesin insenerator datang pada bulan Oktober mendatang. "(Mesin disimpan) di tanah provinsi," katanya.

Selain itu, ia mengaku melakukan sejumlah strategi untuk meminimalisasi sampah. Akan tetapi, ia menyebut peningkatan jumlah sampah terus terjadi.

Sebelumnya, Tumpukan sampah menggunung di area tempat pembuangan sampah (TPS) sementara di Pasar Caringin, Kota Bandung, Senin (22/9/2025). Akibatnya, bau busuk menyengat di area sekitar TPS hingga tercium di jongko-jongko pedagang.

Pantauan, area TPS berada di bagian belakang Pasar Caringin atau dekat di Jalan Caringin, Kota Bandung. Apabila masuk pasar melalui Jalan Caringin, maka bakal terlihat tumpukan sampah dan bau menyengat.

Air lindi sampah mengalir di sekitar TPS menuju ke area gorong-gorong. Pengendara motor atau mobil yang hendak melintas harus bersusah payah melewati lumpur yang mencampur sampah di lokasi tersebut.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|