Jakarta, CNBC Indonesia - Sosok ternama keuangan global, investor veteran Howard Marks memberikan peringatan tentang ekonomi China. Ia mengatakan pertumbuhan negara itu merupakan tantangan yang monumental.
Meski mengatakan masih optimis dengan kemungkinan jangka panjang China, ia mengatakan pertumbuhan China masih jauh di atas rata-rata seluruh dunia. Hal tersebut diutarakannya di sela-sela Global Financial Leaders Investment Summit di Hong Kong, sebagaimana dimuat CNBC International, dikutip Rabu (20/11/2024).
Meskipun tingkat pertumbuhan yang mereka (China) targetkan terdengar sederhana dibandingkan dengan sejarah mereka, itu masih jauh di atas rata-rata untuk seluruh dunia," ujarnya.
"Dan akan menjadi tantangan yang sangat berat," tegasnya lagi.
Foto: Howard Marks. (Dok. oaktreecapital)
Howard Marks. (Dok. oaktreecapital)
Perlu diketahui, China telah menetapkan target pertumbuhan sekitar 5% untuk tahun 2024. Meski begitu, Bank of America dan Citigroup misalnya telah memproyeksikan ekonomi terbesar kedua di dunia itu akan tumbuh di bawah 5%.
World Bank (Bank Dunia) pun telah mematok pertumbuhan China pada tahun 2024 sebesar 4,8%. Pertumbuhan itu akan turun lebih jauh menjadi 4,3% tahun depan, meskipun ada serangkaian langkah-langkah baru-baru ini untuk meningkatkan ekonomi, seperti stimulus di akhir September.
Bank Dunia merujuk sejumlah tantangan mulai dari belanja konsumen China yang lesu hingga pasar properti yang 'berdarah-darah'. Belum lagi populasi yang menua sebagai perhatian utama bagi ekonomi terbesar kedua di dunia itu.
"Anda tidak dapat menghasilkan pertumbuhan ekonomi melalui stimulus secara terus-menerus," tambahnya.
"Jadi, tingkat pertumbuhan mereka menurun, penggunaan stimulus mereka menurun, dan mereka mencoba merekayasa kombinasi yang tepat," kata Marks, seraya berharap China akan mampu menghadapi tantangan tersebut.
Sebenarnya awal bulan lalu, China meluncurkan rencana lima tahun senilai 10 triliun yuan (sekitar Rp 21.900 triliun) untuk mengatasi masalah utang pemerintah daerah, sekaligus mengindikasikan bahwa dukungan ekonomi tambahan akan diberikan tahun depan. Hal ini menyusul kemenangan Donald Trump dalam pemilihan presiden 2024 yang menimbulkan kekhawatiran atas peningkatan tarif ekspor China.
Bank sentral, Bank Rakyat China (PBoc), pada September juga memangkas rasio persyaratan cadangan (RRR) sebesar 50 basis poin (bps) untuk menyuntikkan lebih banyak likuiditas ke dalam ekonomi China, dengan bank-bank sekarang diharuskan untuk menyimpan lebih sedikit uang tunai. Pada bulan yang sama, Presiden Xi Jinping memimpin sebuah pertemuan yang menekankan perlunya meningkatkan dukungan fiskal dan moneter sambil berupaya menghentikan penurunan di pasar real estat.
"Namun ketika ada terlalu banyak stimulus di suatu area seperti properti, dan terlalu banyak bangunan yang dibangun, maka Anda harus melalui periode penyesuaian," jelas Marks lagi.
Howard Mark dikenal sebagai "investor yang tenang' dan merupakan pendiri Oaktree Capital Management. Merujuk data Forbes, net worth Maks per Agustus 2024 mencapai US$2,2 miliar atau berada pada urutan peringkat 1.496 dalam daftar billioner dunia.
(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:
Video: PM China Siap Lawan Tindakan Unilaterisme!
Next Article China Tiba-Tiba Gelar Rapat Penting Hari Ini, Ada Apa Xi Jinping?