Tanam Rp 600 Miliar, Raksasa Logam Terbesar Dunia Bangun Pabrik di RI

13 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Elecmetal Longteng Indonesia memulai pembangunan fasilitas produksi grinding ball di Kawasan Industri Terpadu Batang (KITB). Dengan luas lahan 4,99 hektar dan total investasi hampir US$ 40 juta atau sekitar Rp 600 miliar, proyek ini menandai langkah besar dalam pengembangan industri logam dasar di Indonesia.

ME Elecmetal adalah perusahaan publik yang terdaftar di Santiago Exchange, Chile, dan merupakan produsen mill liner terbesar di dunia. Dengan sejarah panjang inovasi, ME Elecmetal didukung oleh Claro Group, salah satu konglomerasi paling berpengaruh di Amerika Selatan. Perusahaan ini telah dikenal sebagai pemimpin dalam teknologi pengolahan logam, menyediakan solusi terbaik untuk industri pertambangan global.

Sementara itu, Longteng Special Steel Co., Ltd., yang berbasis di China, adalah pemain utama dalam pasar baja khusus global. Dengan fasilitas manufaktur grinding ball terbesar di dunia yang berkapasitas lebih dari 500.000 MT, Longteng menggabungkan teknologi mutakhir dan proses manufaktur yang terdepan. Perusahaan ini juga memiliki kehadiran yang kuat di Afrika melalui fasilitas modern di Zambia dengan kapasitas lebih dari 100.000 MT.

PT Elecmetal Longteng Indonesia merupakan hasil kemitraan strategis antara ME Elecmetal dan Longteng Special Steel Co., Ltd. Fasilitas ini dirancang untuk memproduksi 200.000 ton media gerinda berkualitas tinggi per tahun, dengan distribusi 30-35% untuk pasar domestik dan 65-70% untuk ekspor. Mayoritas ekspor ditujukan ke Australia, salah satu pasar utama produk grinding ball ini. Dengan memadukan teknologi unggul ME Elecmetal dan keahlian manufaktur Longteng, perusahaan ini bertujuan untuk menjadi pemimpin pasar di Indonesia.

Eugenio Arteaga, CEO ME Elecmetal sekaligus Direktur PT Elecmetal Longteng Indonesia, menyatakan, "Fasilitas ini mencerminkan komitmen kami terhadap keunggulan industri dan keyakinan kami pada potensi besar pasar Indonesia. Dengan jaringan penjualan yang kuat dan teknologi produksi canggih, kami optimis dapat mencapai target penjualan 100.000 ton dalam beberapa tahun ke depan", ujarnya Kamis (9/1/2025)

Sementara itu, Xu Sheng (Shawn), Presiden Longteng Group sekaligus Direktur PT Elecmetal Longteng Indonesia, menambahkan, "Proyek ini adalah tonggak sejarah bagi kami dan menjadi bukti nyata kolaborasi global yang sukses. Dengan dukungan penuh dari pemerintah Indonesia dan KITB, kami yakin proyek ini akan membawa dampak positif bagi industri logam nasional."

Ngurah Wirawan, Direktur Utama KITB, menegaskan bahwa kawasan ini bukan hanya sebuah kawasan industri, tetapi juga dirancang sebagai kota baru yang lengkap dengan berbagai fasilitas pendukung seperti hotel, sekolah, dan pusat hiburan. Ia juga menyampaikan bahwa pembangunan fasilitas PT Elecmetal Longteng Indonesia menjadi bukti nyata kemampuan KITB dalam menarik investasi global.

"Kami memastikan semua proses berjalan lancar, dari perizinan hingga infrastruktur, agar investasi seperti ini dapat memberikan manfaat maksimal bagi perekonomian lokal dan nasional," ungkapnya. "Proyek ini akan memberikan kontribusi besar, tidak hanya dalam mendukung pertumbuhan industri, tetapi juga menciptakan lapangan kerja dan peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar," ungkapnya.

Di sisi lain, Rizky Aditya Wijaya, Direktur Industri Logam di Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian RI, turut hadir dan memberikan apresiasi kepada PT Elecmetal Longteng Indonesia. "Industri logam dasar menjadi salah satu sektor strategis dengan pertumbuhan signifikan, mencapai 12,36% pada triwulan ketiga tahun 2024. Pembangunan pabrik ini menunjukkan bahwa Indonesia semakin menarik bagi investasi global dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional," katanya.


(ayh/ayh)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Strategi MIND ID Perkuat Industri Aluminium RI

Next Article Video: Saham BUMN Kompak Ambruk, Investor Tunggu Kepastian Danantara

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|