Tanda Kiamat Makin Dekat Makin Jelas, Semua Ilmuwan Sepakat

8 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Penelitian terbaru mengungkap kabar buruk bagi masa depan Bumi, yaitu gletser gunung di seluruh dunia diprediksi tidak akan pulih selama berabad-abad, bahkan jika suhu bumi kembali ke batas aman.

Penelitian gabungan yang dipimpin oleh Universitas Bristol dan Universitas Innsbruck ini menggunakan simulasi global pertama yang memproyeksikan perubahan gletser hingga 2500.

Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Nature Climate Change ini menggunakan skenario 'overshoot', yaitu suhu Bumi sempat melebihi ambang batas 1,5 derajat Celsius, bahkan hingga 3 derajat Celsius, sebelum akhirnya mendingin kembali.

Hasilnya menunjukkan bahwa jika Bumi melebihi ambang batas tersebut, gletser dapat kehilangan hingga 16% lebih banyak massa dibandingkan jika suhu tidak pernah melewati 1,5 derajat Celsius.

Hilangnya massa es ini juga akan berdampak besar pada kenaikan permukaan laut dan pasokan air di wilayah pegunungan.

"Pertanyaan yang sering ditanyakan banyak orang adalah apakah gletser bisa tumbuh kembali? Temuan kami menunjukkan bahwa jawabannya adalah tidak," ujar Dr. Fabien Maussion dari Universitas Bristol, dikutip dari ScienceDaily, Kamis (22/5/2025).

Peneliti memperkirakan bahwa hingga tahun 2200, hilangnya massa gletser akibat overshoot mencapai tambahan 16%, dan hingga tahun 2500 mencapai 11% lebih banyak dibandingkan skenario tanpa overshoot.

Ini di luar hilangnya sekitar 35% massa gletser yang sudah tidak bisa dihindari bahkan jika suhu dunia dijaga tetap di 1,5 derajat Celsius.

Penelitian ini menggunakan model sumber terbuka untuk memproyeksikan evolusi gletser global, serta proyeksi iklim global dari Universitas Bern, Swiss.

Lilian Schuster dari Universitas Innsbruck menambahkan bahwa gletser di wilayah seperti Alpen, Himalaya, dan Andes Tropis tidak akan menunjukkan pemulihan yang berarti dalam beberapa generasi ke depan, meskipun kemungkinan pulih pada tahun 2500 tetap ada.

Selain dampak terhadap permukaan laut, mencairnya gletser juga berpengaruh besar terhadap ketersediaan air bersih, terutama saat musim kering.

Setelah puncak pelelehan 'peak water', banyak daerah akan mengalami fenomena sebaliknya 'trough water', yaitu berkurangnya aliran air akibat pembentukan kembali cadangan es.

"Semakin lama kita menunda pengurangan emisi, semakin kita membebani generasi mendatang dengan perubahan yang tidak dapat diubah," tegasnya.


(dem/dem)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Jurus Bikin SDM RI "Melek" AI & Pangkas Kesenjangan Digital

Next Article Donald Trump Hapus 'Tanda Kiamat' dari Internet

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|