Terkuak, Ini Rahasia Apple Dekati Rekor Valuasi Rp 64 Kuadriliun

3 days ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Valuasi perusahaan teknologi Apple Inc. semakin dekat dengan tonggak sejarah sebagai perusahaan pertama yang mencapai valuasi pasar saham sebesar US$ 4 triliun atau setara Rp 64.000 triliun (asumsi kurs Rp 16.000/US$).

Melansir Reuters, pencapaian ini didorong oleh optimisme investor terhadap kemajuan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang digadang-gadang mampu mempercepat siklus peningkatan iPhone.

Sejak awal November, saham Apple melonjak sekitar 16%, menambah sekitar US$ 500 miliar pada kapitalisasi pasar perusahaan. Lonjakan ini menempatkan Apple di depan Nvidia dan Microsoft dalam perlombaan mencapai nilai pasar tersebut.

Tom Forte, analis dari Maxim Group, menyatakan bahwa kenaikan saham Apple mencerminkan ekspektasi pasar terhadap dampak positif AI pada produk utamanya. Menurutnya, teknologi ini berpotensi menciptakan "supercycle" atau lonjakan besar dalam siklus pembaruan iPhone.

Dengan valuasi mencapai sekitar US$ 3,85 triliun pada penutupan terakhir, Apple melampaui nilai gabungan indeks pasar saham utama Jerman dan Swiss. Hal ini menegaskan posisi Apple sebagai salah satu raksasa teknologi dengan pengaruh global yang besar.

Apple sebelumnya telah mencatatkan sejarah sebagai perusahaan AS pertama yang mencapai berbagai tonggak valuasi triliunan dolar. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, perusahaan ini mendapat kritik karena dianggap tertinggal dalam mengembangkan strategi AI dibandingkan Microsoft, Alphabet, Amazon, dan Meta Platforms.

Di sisi lain, Nvidia, yang menjadi penerima manfaat terbesar dari tren AI, mencatat lonjakan saham lebih dari 800% dalam dua tahun terakhir. Sebagai perbandingan, saham Apple hanya meningkat hampir dua kali lipat selama periode yang sama, meskipun tetap menunjukkan kinerja yang solid.

Pada Desember ini, Apple mulai mengintegrasikan teknologi ChatGPT dari OpenAI ke perangkatnya setelah sebelumnya mengumumkan rencana tersebut pada Juni. Langkah ini juga bagian dari rencana perusahaan untuk menyematkan teknologi AI generatif di berbagai aplikasi dalam ekosistemnya.

Meski demikian, Apple memberikan proyeksi pertumbuhan pendapatan yang konservatif sebesar satu digit rendah hingga menengah pada kuartal pertama fiskalnya. Hal ini memicu kekhawatiran pasar terkait potensi penjualan iPhone 16, terutama di musim belanja akhir tahun.

Menurut data LSEG, analis memperkirakan pendapatan dari iPhone akan mulai pulih pada 2025. Erik Woodring, analis Morgan Stanley, menyebutkan bahwa permintaan iPhone saat ini masih lemah akibat keterbatasan fitur AI dan distribusi geografis yang belum merata. Namun, ia optimistis bahwa perluasan teknologi ini akan meningkatkan permintaan di masa depan.

Adam Sarhan, CEO 50 Park Investments, menyebut pencapaian Apple mendekati valuasi US$ 4 triliun sebagai bukti dominasi dan inovasi perusahaan di sektor teknologi. "Tonggak ini memperkuat posisi Apple sebagai pemimpin pasar dan simbol inovasi di era modern," ujarnya.


(fsd/fsd)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Simak! Ini Sentimen Yang Bikin IHSG Akhir Tahun "Ijo Royo Royo"

Next Article Raksasa Tambang Dunia Sebut AI Akan Bikin Tembaga Makin Langka

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|