Tok! India dan Pakistan Gencatan Senjata Tapi...

9 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - India dan Pakistan resmi melakukan gencatan senjata terkait ketegangan di Kashmir, Minggu. Tapi, gencatan senjata tersebut rentan dengan pelanggaran.

Perlu diketahui, gencatan senjata terjadi antara India dan Pakistan dengan campur tangan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump Sabtu. Ia mengatakan melakukan pembicaraan "semalam suntuk" dengan AS sebagai mediator.

"Saya akan bekerja sama dengan Anda berdua untuk melihat apakah ... solusi dapat dicapai terkait Kashmir," tegas Trump dalam sebuah posting di platform Truth Social, dikutip Reuters, Senin (12/5/2025).

Namun, Minggu pagi, menteri luar negeri India mengatakan telah membalas "pelanggaran berulang" Pakistan terhadap gencatan senjata. Penduduk beberapa desa di Kashmir bagian India mengatakan penembakan besar-besaran Pakistan berlanjut beberapa jam setelah pengumuman gencatan senjata.

Rumah empat kamar milik Bairi Ram di desa Kotmaira hancur menjadi puing-puing akibat penembakan. Tiga kerbau milik pria itu juga mati.

Kashmir bagian Pakistan juga melaporkan serangan "baku tembak sesekali" meski mengaku situasi "tenang" sejak pagi. Meski begitu, orang-orang mulai kembali ke rumahnya walau beberapa tetap khawatir bahwa gencatan senjata tidak akan bertahan lama.

"Setiap kali India menyetujui perjanjian semacam itu, Pakistan akhirnya melanggarnya," kata penduduk Kashmir India, Hafiz Mohammad Shah Bukhari, 49 tahun, kepada AFP.

"India adalah tetangga yang suka menipu. Anda tidak akan pernah bisa mempercayainya. Saya sama sekali tidak percaya pada India; saya yakin India akan menyerang lagi," kata penduduk Kashmir Pakistan, Kalla Khan.

Sementara itu, analis senior di International Crisis Group, Praveen Donthi, skeptis. Ia mengatakan situasi akan tetap bermusuhan.

"Situasi akan sulit," ujarnya.

Sebelumnya kedua negara telah mengalami empat hari pertempuran sengit pekan lalu. Ini menjadi pertempuran terburuk dalam hampir tiga dekade, di mana India dan Pakistan saling menembakkan rudal dan pesawat nirawak ke instalasi militer masing-masing, menewaskan hampir 70 orang.

Hal ini membawa kekhawatiran pemimpin dunia. Pasalnya, keduanya memiliki senjata nuklir.

Pertempuran itu sendiri menyusul serangan terhadap wisatawan di Kashmir yang dikelola India pada tanggal 22 April yang menewaskan 26 orang dan yang dituduhkan India didukung oleh Pakistan. Pakistan dengan tegas membantah terlibat dan menyerukan penyelidikan independen.

Militan sendiri telah meningkatkan operasi di Kashmir sejak 2019, ketika pemerintah nasionalis Hindu Perdana Menteri (PM) Narendra Modi mencabut otonomi terbatas wilayah tersebut dan mengambilnya di bawah pemerintahan langsung dari New Delhi. Kashmir yang mayoritas Muslim diklaim sepenuhnya oleh kedua negara, yang telah berperang beberapa kali di wilayah tersebut sejak kemerdekaan mereka dari Inggris pada tahun 1947.


(sef/sef)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Kekuatan Militer India & Pakistan Dibanding RI, Siapa Unggul?

Next Article Video: Tegang! India & Pakistan Pamer Otot Militer di Laut Arab

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|