REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG -- Delegasi Muslim Australia yang tergabung dalam Australia-Indonesia Muslim Exchange Program (AIMEP) 2025, Ustadzah Anjum Kasmani mengaku takjub dengan kehidupan keagamaan umat Islam di Indonesia. Menurutnya, Islam di Indonesia tidak hanya hadir dalam teori, tetapi benar-benar dijalankan dalam praktik keseharian umatnya.
“Di Indonesia, cara orang mengamalkan agama adalah cara menjalani Islam. Ini bukan sekadar teori. Dari masjid, ruang perempuan, pendidikan, hingga interaksi sosial, semuanya menunjukkan Islam yang hidup,” ujarnya kepada Republika.co.id saat berkunjung ke Pondok Pesantren Daar el-Qolam 3, Tangerang, Kamis (18/9/2025) lalu.
Ia menilai, umat Islam Indonesia masih kerap terabaikan dalam percaturan global, padahal jumlahnya terbesar di dunia.
“Indonesia seperti rahasia umat yang paling terjaga. Agama begitu sentral dalam segala hal di sini. Tidak seperti negara lain yang agamanya mulai terpinggirkan. Kalian menyeimbangkan agama dan dunia dengan cara yang indah,” katanya.
Selain itu, Kasmani juga menyoroti peran besar perempuan Muslim di Australia maupun Indonesia. Ia menegaskan, perempuan bukan hanya penggerak rumah tangga, tetapi juga jantung masyarakat sipil.
“Perempuan Muslim hari ini hadir di ruang sidang sebagai pengacara, di kelas sebagai guru, hingga di ruang rapat sebagai pebisnis. Mereka multitasking, seperti menjaga keluarga, menunaikan kewajiban agama, sekaligus berkontribusi di ruang publik,” jelas Kasmani.
Selama kunjungannya ke Indonesia, Kasmani juga sempat menghadiri perayaan Maulid Nabi di Madura. Ia menggambarkan pengalaman itu sebagai salah satu momen spiritual paling berkesan.
“Madura tak ada duanya. Pecinta Rasulullah seperti darah daging mereka. Cara mereka bersholawat, berpakaian, dan merayakan Maulid sungguh luar biasa. Saya merasa tanah di sana penuh berkah,” kenangnya.