Harianjogja.com, WASHINGTON—Presiden Amerika Serikat Donald Trump mempertimbangkan pertemuan langsung dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu di tengah kekhawatiran bahwa langkah Israel berpotensi mengganggu proses perdamaian Gaza yang tengah disiapkan Washington.
Menurut laporan portal berita Axios, Trump sebelumnya sempat meragukan urgensi pertemuan tersebut. Namun, dalam perkembangan terbaru, ia mempertimbangkan kembali rencana bertemu Netanyahu.
Pekan lalu, Trump mengumumkan bahwa Netanyahu kemungkinan akan berkunjung ke kediamannya di Florida pada 29 Desember. Pertemuan tersebut dinilai strategis menjelang pembentukan Dewan Perdamaian Gaza yang direncanakan mulai berjalan pada Januari mendatang.
Menurut laporan itu, Pemerintah Amerika Serikat disebut mulai merasa frustrasi terhadap langkah Israel yang dinilai semakin agresif di Jalur Gaza. Trump dikabarkan khawatir kebijakan tersebut dapat menghambat proses menuju perdamaian di wilayah Palestina.
“Bibi sedang berusaha meyakinkan satu orang saja,” ujar seorang pejabat Israel, merujuk pada nama panggilan Netanyahu.
“Pertanyaannya, ketika menyangkut Gaza, apakah Trump akan berpihak kepadanya atau kepada para penasihat utamanya. Siapa yang tahu Trump akan memilih yang mana?” kata pejabat tersebut, seperti dikutip Axios.
Pada Selasa, anggota senior biro politik Hamas, Ghazi Hamad, mengatakan kepada RIA Novosti bahwa Israel telah melanggar gencatan senjata Gaza lebih dari 900 kali sejak Oktober.
Pernyataan itu menambah keraguan atas komitmen Israel untuk melanjutkan tahap berikutnya dari perjanjian gencatan senjata.
“Kami telah menyampaikan kepada Netanyahu seluruh peluang dan tantangan. Presiden Trump yakin dapat membantunya, tetapi tidak jika kebijakan Israel saat ini terus dijalankan,” kata seorang pejabat Gedung Putih kepada Axios.
Perjanjian gencatan senjata antara Israel dan kelompok perlawanan Palestina Hamas mulai berlaku pada 10 Oktober.
Sementara itu, pada 13 Oktober, Trump bersama Presiden Mesir Abdel Fattah Sisi, Emir Qatar Tamim bin Hamad Al Thani, dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menandatangani deklarasi gencatan senjata Gaza.
Sebelumnya, Trump berencana mengumumkan dimulainya tahap kedua proses perdamaian Gaza sebelum Natal, sebagaimana dilaporkan Axios.
Dalam rencana perdamaian 20 poin yang diusulkan Trump, tahap kedua mencakup penarikan tambahan pasukan Israel dari wilayah Gaza, pengerahan Pasukan Stabilisasi Internasional, serta pembentukan struktur pemerintahan baru termasuk Dewan Perdamaian Gaza di bawah kepemimpinan Trump.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
















































