Penderita Hipertensi Perlu Hindari Suplemen Ini

2 hours ago 1

Penderita Hipertensi Perlu Hindari Suplemen Ini Ilustrasi vitamin D. - Freepik

Harianjogja.com, JAKARTA—Penderita hipertensi perlu lebih waspada dalam mengonsumsi suplemen karena sejumlah jenis dapat memicu kenaikan tekanan darah atau mengganggu efektivitas obat. Pakar kesehatan mengingatkan, pemilihan suplemen yang keliru berisiko memperburuk kondisi dan meningkatkan ancaman penyakit jantung serta stroke.

Dilansir dari Health, berikut ini lima suplemen yang perlu dihindari penderita hipertensi:

  1. Vitamin D (dosis tinggi)

Vitamin D merupakan zat gizi penting yang berperan dalam kesehatan tulang dan sistem imun. Tubuh dapat memproduksinya melalui paparan sinar matahari atau asupan makanan dan suplemen.

Namun, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa konsumsi vitamin D dosis tinggi, yakni 200–8.000 IU per hari, dapat memengaruhi tekanan darah. Bahkan, dosis di atas 10.000 IU per hari berisiko menimbulkan hiperkalsemia atau kadar kalsium tinggi dalam darah.

Kondisi tersebut dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, termasuk peningkatan tekanan darah. Selain itu, vitamin D dosis tinggi dapat berinteraksi dengan obat diuretik yang biasa digunakan penderita hipertensi sehingga tubuh tidak mampu membuang kalsium secara optimal.

Oleh karena itu, penderita hipertensi disarankan berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui kadar vitamin D sebelum mengonsumsi suplemen.

  1. Akar licorice

Akar licorice (Glycyrrhiza glabra) kerap digunakan sebagai penyedap rasa dalam makanan, permen, maupun produk tembakau. Dalam pengobatan tradisional, bahan ini dikenal untuk terapi gangguan paru dan hati.

Namun, akar licorice mengandung asam glisirizik (glycyrrhizic acid/GA) yang dapat meningkatkan tekanan darah secara signifikan. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa dosis GA serendah 100 miligram per hari sudah dapat memicu kenaikan tekanan darah.

Selain itu, suplemen berbahan licorice dapat berinteraksi dengan obat antihipertensi dan diuretik, sehingga menurunkan efektivitas pengobatan. Licorice juga dapat meningkatkan kadar natrium dan menurunkan kalium, yang berisiko menyebabkan gangguan irama jantung.

Karena itu, penderita hipertensi disarankan menghindari produk yang mengandung akar licorice.

  1. Suplemen yang mengandung kafein

Kafein tidak hanya terdapat pada kopi dan teh, tetapi juga banyak ditemukan dalam suplemen peningkat energi dan stamina. Kandungan ini dapat memicu lonjakan tekanan darah sementara.

Sebuah tinjauan sistematis dan meta-analisis menunjukkan bahwa konsumsi suplemen berkafein dapat meningkatkan tekanan darah sistolik dan diastolik sekitar 2 mmHg. Meski terlihat kecil, peningkatan tersebut berisiko bagi individu dengan hipertensi atau penyakit jantung.

Respons tubuh terhadap kafein berbeda pada setiap orang. Bahkan dalam jumlah kecil, kafein dapat menaikkan tekanan darah pada sebagian individu. Semakin tinggi konsumsi, semakin besar risikonya.

Selain kafein, penderita hipertensi juga perlu mewaspadai kandungan guarana yang sering terdapat dalam suplemen dan minuman energi.

  1. Guarana

Guarana merupakan tanaman yang secara alami mengandung kafein dan kerap digunakan dalam minuman energi. Kandungan kafein dalam guarana bahkan bisa lebih tinggi dibanding kopi.

Asupan guarana berlebihan dapat meningkatkan tekanan darah, denyut jantung, dan berisiko menyebabkan gangguan irama jantung. Meski sebuah studi pada 2019 menyebut konsumsi guarana dalam batas wajar relatif aman, penderita hipertensi tetap disarankan membatasi atau menghindarinya.

  1. Vitamin E

Vitamin E dikenal sebagai antioksidan yang membantu melindungi sel dari kerusakan. Namun, sejumlah penelitian lama menunjukkan bahwa suplementasi vitamin E dapat meningkatkan tekanan darah, tekanan nadi, serta detak jantung, terutama pada penderita diabetes tipe 2.

Penelitian terbaru memang menunjukkan hasil berbeda, yakni vitamin E dapat menurunkan tekanan darah diastolik dan tidak berpengaruh signifikan terhadap tekanan sistolik. Meski demikian, para ahli menilai dampak vitamin E terhadap tekanan darah masih bersifat kontroversial, sehingga penggunaannya perlu dikonsultasikan terlebih dahulu dengan tenaga medis.

Penderita hipertensi disarankan selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen apa pun agar pengelolaan tekanan darah tetap aman dan efektif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|