Foto udara pengendara melintasi jalan nasional Medan-Banda Aceh yang terendam banjir di Desa Peuribu, Arongan Lambalek, Aceh Barat, Aceh, Kamis (27/11/2025). Antara - Syifa Yulinnas
Harianjogja.com, JAKARTA—Markas Besar Kepolisian Republik Indonesia (Mabes Polri) kembali mengerahkan ratusan personel tambahan ke Aceh guna mempercepat pemulihan wilayah terdampak banjir menjelang awal 2026, termasuk penguatan personel, logistik, dan sarana pendukung di daerah terdampak.
“Hari ini, sesuai dengan perintah Bapak Kapolri, melihat kondisi di sana perlu perkuatan tambahan lagi, kami akan memberangkatkan sekitar 300 personel pada akhir tahun ini,” kata Wakapolri Komjen Pol. Dedi Prasetyo saat kegiatan Apel Pemberangkatan Personel Polri dalam rangka Penanggulangan Bencana di Lapangan Bhayangkara Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat (26/12/2026).
Sebanyak 300 personel tersebut akan ditempatkan di sejumlah wilayah terdampak, yakni Aceh Tamiang, Aceh Utara, dan Aceh Tengah.
Selain dari Mabes Polri, personel tambahan juga disiapkan dari sejumlah satuan wilayah untuk membantu pemulihan pascabencana di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).
Dedi merinci personel tambahan tersebut berasal dari Polda Aceh, Polda Sumatera Selatan, Polda Banten, Polda DIY, Polda Nusa Tenggara Barat, Polda Kalimantan Timur, serta Polda Sulawesi Selatan.
Ia menjelaskan bahwa penebalan kekuatan ini dilakukan untuk mempercepat pemulihan wilayah terdampak, mengingat bulan Ramadhan diperkirakan jatuh pada Februari 2026.
Selain itu, personel yang telah lebih dulu bertugas di lokasi bencana dinilai mengalami kelelahan fisik dan psikologis setelah hampir satu bulan melakukan tugas kemanusiaan.
“Tingkat keletihan secara psikologis dan fisik anggota sudah sangat tinggi, sehingga dibutuhkan tenaga baru untuk melanjutkan tugas-tugas kemanusiaan,” katanya.
Dedi menambahkan, Polri tidak hanya mengirimkan personel, tetapi juga mengerahkan berbagai peralatan pendukung seperti dapur lapangan serta alat berat.
Untuk mendukung percepatan pemulihan, Polri menyiapkan ekskavator, buldoser, dan dump truck guna membuka akses jalan serta memperlancar distribusi logistik dan bahan bakar minyak (BBM).
Selain itu, Polri juga membantu penyediaan sarana air bersih melalui pembangunan sumur bor.
Menurut Dedi, kebutuhan air bersih menjadi prioritas utama bagi warga terdampak sehingga Polri menargetkan pembangunan sekitar 300 titik sumur bor.
“Ini baru sekitar 30 sampai 40 titik yang sudah berjalan. Kalau bisa, tahun ini kita percepat proses pengeborannya,” ujarnya.
Selain sarana fisik, Polri turut menurunkan tim medis dan menyalurkan berbagai kebutuhan dasar bagi para pengungsi. Ia berharap seluruh upaya tersebut dapat mempercepat pemulihan pascabencana banjir bandang yang terjadi pada akhir November 2025.
“Semua ini merupakan perintah Bapak Kapolri. Kehadiran Polri adalah bentuk sinergi dan kolaborasi dengan seluruh pihak untuk membantu masyarakat,” ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara














































