Upaya Mandaya tarik Minat Masyarakat Berobat di Indonesia

19 hours ago 2

Jakarta, CNBC Indonesia - President Director Mandaya Hospital Group Ben Widaja mengatakan pihaknya berinvestasi pada fasilitas dan dokter yang mumpuni untuk menarik minat masyarakat Indonesia agar tidak berobat keluar negeri. Ben mengatakan keresahan masyarakat ke Indonesia adalah salah diagnosa dan over-diagonosa.

"Jika salah diagnosa makan semua akan salah, oleh karena itu kami berinvestasi pada fasilitas dan dokter, seperti misalnya genetik tes yang belum semua rumah sakit di Indonesia miliki. Selain itu, kami juga memiliki laboratorium untuk semua jenis syaraf," ungkap Ben dalam Road to CNBC Indonesia Awards 2024, Rabu (20/11/2024).

Selain itu, Ben juga mengatakan Mandaya memiliki Pet Scan untuk mendeteksi kanker dan tumor yang saat ini baru empat atau lima rumah sakit di Indonesia yang memilikinya. Bukan cuma itu, Ben juga mengungkapkan bahwa Mandaya juga banyak bekerja sama, baik untuk obat-obat jenis terbaru, rumah sakit, hingga dokter yang ahli di dunia.

"Kami kolaborasi dengan dokter di Jepang dan juga RS di Thailand untuk meningkatkan standar agar bisa setara dengan banyak rumah sakit di luar negeri," pungkas Ben.

Pada kesempatan yang sama, Dirjen Pelayanan Kesehatan Kementerian Kesehatan Azhar Jaya mengungkapkan ada beberapa alasan yang membuat masyarakat memilih berobat ke luar negeri dibandingkan di tanah air. Berdasarkan data-data yang ada, sekitar 1,2 juta turis melakukan wisata kesehatan ke Malaysia, termasuk dari Indonesia.

"Alasannya ada beberapa hal, tarif yang bersaing dengan Singapura, budaya dan bahasa yang hampir sama dengan kita. Ini yang kami cermati juga," kata dia.

Kemenkes pun tidak tinggal diam, ada beberapa strategi yang disusun untuk membuat masyarakat memilih berobat di dalam negeri saja. Salah satunya adalah meningkatkan jumlah SDM ang berkualitas, mulai dari dokter umum hingga spesialis.

"Kami usaha tingkatkan dokter, produksi banyak dan cukupi kekurangan, kami juga bantu dikti, soal hospital base, pendidikan spesialis bisa nambah dan nambal kekurangan yang ada," ujarnya.


(rah/rah)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Intip Teknologi Kekinian Pusat Saraf di Mandaya Royal Hospital

Next Article Bos RS Ungkap Penyebab Harga Alkes Obat RI Lebih Mahal Dari Malaysia

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|