Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memberikan pernyataan usai debat panas dengan presiden Amerika Serikat Donald Trump.
Dalam pernyataannya, Zelensky mengucapkan terima kasih atas dukungan AS kepada Ukraina. Ia juga mengatakan, dukungan AS sangat besar dalam melawan Rusia.
"Kami sangat berterima kasih kepada Amerika Serikat atas semua dukungannya. Saya berterima kasih kepada Presiden Trump, Kongres atas dukungan mereka, dan rakyat Amerika," ungkap Zelinsky, dikutip dari The Guardian, Sabtu (1/3/2025).
"Bantuan Amerika sangat penting bagi kelangsungan hidup kami, dan saya ingin mengakui hal itu. Meskipun dialognya sulit, kami tetap menjadi mitra strategis. Namun, kita harus jujur dan terbuka satu sama lain agar benar-benar memahami tujuan bersama kita," ujarnya.
Zelinsky juga membahas mengenai keinginan damai Ukraina. Dengan tegas Zelinsky ingin perdamaian yang adil dan berkelanjutan.
"Kami berbicara tentang perdamaian yang adil dan berkelanjutan-kebebasan, keadilan, dan hak asasi manusia bagi semua orang," tegas Presiden Ukraina itu.
Iya juga menyinggung Putin dan menuding bahwa perdamaian dengan Rusia tidak akan berhasil jika hanya Gencatan senjata.
"Gencatan senjata tidak akan berhasil dengan Putin. Dia telah melanggar gencatan senjata sebanyak 25 kali dalam 10 tahun terakhir. Perdamaian sejati adalah satu-satunya solusi, ujar Zelinsky.
Presiden yang juga mantan komedian itu mengatakan ingin mendapatkan dukungan besar dari AS.
"Semua orang Ukraina ingin mendengar sikap tegas AS yang mendukung kami. Bisa dimengerti jika AS mencari dialog dengan Putin. Namun, AS selalu berbicara tentang "perdamaian melalui kekuatan." Bersama-sama, kita bisa mengambil langkah tegas melawan Putin, ujar Zelinsky.
Cekcok dengan Trump
Sebelumnya Zelensky cekcok yang terjadi dengan Trump dalam pertemuan di Gedung Putih.
Adu mulut Zelinsky dengan Trump dan Wakil Presiden AS JD Vance terjadi pada Jumat (28/2/2025). Mulanya Zelensky mempertanyakan condongnya Trump pada Rusia dan mempertanyakan "diplomasi" yang diserukan Vance dalam pertemuan itu, dengan menyinggung pelanggaran komitmen yang dilakukan oleh Rusia selama bertahun-tahun di panggung global.
Trump kemudian menyebut Zelensky mempertaruhkan nyawa jutaan orang dan bertaruh dengan Perang Dunia III, serta menuduh Presiden Ukraina itu sangat tidak menghormati negara ini. Sedangkan Vance menuduh Zelensky tidak tahu berterima kasih.
"Bapak Presiden, dengan segala hormat, saya rasa tidak sopan bagi Anda untuk datang ke Ruang Oval dan mencoba mengajukan gugatan di depan media Amerika. Saat ini, kalian berkeliling dan memaksa wajib militer ke garis depan karena kalian memiliki masalah sumber daya manusia. Anda seharusnya berterima kasih kepada presiden," kata Vance dikutip dari Reuters.
Trump yang dengan tegas berkata kepada Zelensky., "Anda tidak punya kartu sekarang. Anda harus membuat kesepakatan atau kita keluar. Jika kita keluar, Anda akan bertarung habis-habisan, dan saya rasa itu tidak akan berakhir baik."
Setelah cekcok presiden Ukraina itu keluar Gedung Putih dan meninggalkan Trump lebih awal dari jadwal.
(dce)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Trump Sindir Zelensky Hingga Pabrik Sanken Tutup
Next Article Rebut Ukraina, Putin Siap Pecahkan Rekor Anggaran Perang Rp 2.247 T