Jakarta, CNBC Indonesia - Sebuah video yang memperlihatkan momen-momen terakhir pilot tepat sebelum kecelakaan mulai beredar di sosial media. Video tersebut membangkitkan kesedihan dan kekaguman atas upaya pilot dalam menghadapi tragedi tersebut.
Melansir Korea Times pada Jumat (3/1/2025), video itu berjudul "Momen-momen Terakhir Pilot". Penulisnya mengatakan "Hingga detik-detik terakhir, tangannya mengulurkan tangan ke panel kokpit".
Dalam rekaman memang tertangkap seseorang yang diyakini seperti pilot sedang mengulurkan tangannya ke arah panel kokpit beberapa saat sebelum pesawat bertabrakan dengan struktur penentu lokasi, alat bantu navigasi yang penting. Hal ini membuat banyak netizen percaya, ia masih berusaha meminimalisir dampak kecelakaan untuk menyelamatkan penumpang.
"Saya yakin dia telah melakukan yang terbaik," ujar salah satu warga net.
"Pilot tersebut telah melakukan upaya yang gagah berani untuk meminimalkan bencana tersebut," kata yang lain meskipun identitas sosok dalam video tersebut masih belum dikonfirmasi.
"Ia berhasil mendarat dengan sempurna, tetapi tiba-tiba menabrak dinding beton. Membayangkan pikirannya di saat-saat terakhir itu membuat saya menitikkan air mata," tulis seorang pengguna.
"Melihat dinding mendekat sementara pesawat terus melaju... ketakutan dan ketidakberdayaan pasti tak terbayangkan."
Kementerian Pertanahan, Infrastruktur, dan Transportasi mencatat dalam sebuah pengarahan pada tanggal 31 Desember bahwa jika kedua mesin gagal, sistem hidrolik dapat mengalami malfungsi. Ini berpotensi memengaruhi roda pendaratan.
"Namun, dalam skenario kegagalan sistem yang lengkap, ada tuas manual yang dapat digunakan," kata seorang pejabat kementerian.
Pakar penerbangan telah menyarankan bahwa pilot kemungkinan menggunakan kontrol manual selama kecelakaan. Seorang profesor operasi penerbangan di Universitas Katolik Kwandong, Jeong Yun Sik, menjelaskan dalam sebuah wawancara dengan CBS bahwa skenario seperti itu menuntut upaya fisik yang sangat besar.
"Jika kedua mesin rusak dan sistem hidrolik tidak berfungsi, pilot harus mengandalkan kontrol manual berbasis kabel. Ini membutuhkan kekuatan yang signifikan, dan mungkin kapten dan kopilot bekerja sama untuk mengendalikannya," katanya. Kecelakaan Jeju Air terjadi di bandara internasional Muan di Korsel, Minggu. Pesawat nahas itu terbang dari ibu kota Thailand Bangkok, membawa 181 orang, di mana 179 dinyatakan tewas.
Kemarin polisi menggerebek bandara Muan dan kantor maskapai Jeju Air. Sebelumnya beredar informasi pesawat mengalami gangguan setelah serangan burung.
(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Rentetan Kecelakaan Hantam Industri Dirgantara Dunia
Next Article Breaking News! Kecelakaan Pesawat Jeju Air Tewaskan 28 Penumpang