Jakarta, CNBC Indonesia - Komoditas beras dan minyak goreng merek Minyakita berpotensi menyumbang tekanan inflasi pada bulan ini, imbas dari mulai maraknya kenaikan harganya di banyak wilayah.
Hal ini diungkapkan oleh Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini berdasarkan data indeks perkembangan harga (IPH) dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi 2025 di Kementerian Dalam Negeri, Senin (26/5/2025).
"Untuk komoditas beras dan minyak goreng yang perlu diwaspadai, di mana minggu ke 4 Mei 2025 ini kabupaten kota yang naik IPH untuk komoditas beras dan minyak goreng bertambah dibanding minggu sebelumnya," ucap Pudji.
Jumlah wilayah tingkat kabupaten kota yang mengalami kenaikan harga beras per data IPH pekan keempat Mei 2025 menjadi sebanyak 92, dari sebelumnya pada pekan ketiga hanya 69 wilayah.
Sementara itu, untuk komoditas minyak goreng bentukan pemerintah, jumlah kabupaten dan kota yang mulai mengalami kenaikan harga menjadi 84, dari sebelumnya 74.
Meski begitu, Pudji menekankan, rata-rata harga beras sampai dengan minggu ke-4 Mei 2024 cenderung turun 0,15% dibanding April 2025 dengan besaran Rp 15.143. Penurunan harga ini terjadi di 21,67% wilayah di Indonesia.
Tetapi, terdapat sejumlah daerah yang harga berasnya sangat tinggi, bahkan menembus level Rp 54.772 per kilogram, yakni di Kabupaten Intan Jaya. Terendah kedua ialah Kabupaten Puncak Rp 45.000, dan Kabupaten Pegunungan Bintang Rp 40.000. Terendah ialah Rp 11.000 dan 95% rata-rata harga berasnya di rentang Rp 12.744-Rp 14.464 per kilogram
Sementara itu, untuk Minyakita, harganya kata Pudji rata-rata berada di atas harga eceran tertinggi yang sebesar Rp 15.7000 per liter. Walaupun, secara umum harga Minyakita sampai dengan minggu keempat Mei 2025 telah turun 0,31% dibanding April 2025.
Pudji mengatakan, harga rata-rata Minyakita secara nasional ialah sebesar Rp 17.365 per liter, dengan nominal tertinggi di Kabupaten Pegunungan Bintang Rp 50 ribu per liter, Kabupaten Puncak Jaya Rp 45.000, dan Kabupaten Lanny Jaya Rp 35.000.
"Dan masih ada 53 kabupaten atau kota yang harga Minyakita di bawah HET yaitu Rp 15.700 per liter, sisanya ada 438 kabupaten atau kota lain di atas HET, jadi ada 11% wilayah di Indonesia yang harga Minyakita di bawah atau sama dengan HET nya," ucap Pudji.
(arj/mij)
Saksikan video di bawah ini:
Video:Harga Beras Dunia Jatuh, Wamentan: Efek Indonesia Tak Impor Lagi
Next Article Ssst.. Ada Wacana Distribusi Minyakita Lewat Bulog, Demi Program MBG?