100 Hari Kerja Prabowo: 15 Paket Stimulus hingga Hapus Utang UMKM

5 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming telah melewati 100 hari pertama. Momen 100 hari pertama selalu menjadi sorotan banyak pihak, karena ini akan menjadi tolak ukur pemerintahan baru ini ke depan.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menuturkan catatan kinerja dalam masa 100 hari pertama Kabinet Merah Putih telah berhasil mengimplementasikan sejumlah kebijakan strategis.

Beberapa diantaranya yakni peluncuran 15 (lima belas) paket stimulus ekonomi untuk kesejahteraan di awal tahun 2025, kenaikan UMP sebesar 6,5%, penghapusan utang macet bagi UMKM, perpanjangan penyimpanan DHE Sumber Daya Alam di dalam negeri, serta upaya menjaga daya beli masyarakat melalui program penurunan harga tiket hingga 10% saat libur Nataru dan program belanja murah Harbolnas, BINA, dan EPIC Sale di akhir tahun 2024.

"Dengan berbagai langkah strategis yang telah diambil, Pemerintah optimis dapat mencapai target pertumbuhan ekonomi 8% pada tahun 2028, seiring dengan peningkatan investasi dan diversifikasi pasar internasional," ungkapnya dalam Rapat Pimpinan TNI-Polri Tahun 2025 bertema "Sinergisitas TNI-Polri Guna Mendukung Terwujudnya Asta Cita" yang berlangsung di Jakarta, Kamis (30/1/2025).

Dia pun menegaskan Asta Cita dari Presiden Prabowo menjadi arah kebijakan nasional dalam mewujudkan Indonesia yang lebih maju dan sejahtera. Salah satu yang menjadi fokus yakni memantapkan sistem pertahanan keamanan negara dan mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada pangan, energi, air, ekonomi kreatif, ekonomi hijau, dan ekonomi biru.

Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, Pemerintah terus berupaya menggalang sinergi nasional yang erat guna memastikan terjaganya stabilitas ekonomi serta terwujudnya kesejahteraan masyarakat di tengah tantangan global yang semakin kompleks.

"Beberapa program prioritas daripada Bapak Presiden, yang utama terkait dengan ketahanan pangan. Ini tujuannya adalah menjaga harga pangan dan swasembada pangan," ungkapnya.

Lebih lanjut, Airlangga menyampaikan bahwa ketahanan pangan dan pertumbuhan ekonomi merupakan dua aspek utama yang harus diperkuat untuk menghadapi tantangan ekonomi global. Pemerintah juga telah mengalokasikan anggaran guna memastikan ketersediaan pangan. Upaya swasembada pangan juga dilakukan guna mengurangi ketergantungan impor dan meningkatkan produksi dalam negeri.

Terkait upaya pengendalian inflasi, Airlangga menyampaikan bahwa Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP-TPID) telah berhasil menekan inflasi pada kisaran 1,5%, lebih rendah dibandingkan era sebelumnya yang mencapai 5%. Hal ini sekaligus menjadi bukti konkret kontribusi TNI-Polri dalam menjaga stabilitas ekonomi nasional.

Ke depannya, dia berharap TNI-Polri juga mampu menciptakan iklim usaha yang lebih sehat dan kompetitif serta berujung kepada terjaganya stabilitas perekonomian nasional.


(haa/haa)

Saksikan video di bawah ini:

Video: DHE Wajib "Diparkir" Dalam Negeri 100% Selama 1 Tahun

Next Article Video: Dipanggil Prabowo, Airlangga Dapat Tugas Sesuai Keahlian

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|