Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono mengungkapkan, sekitar 200.000 ekor sapi impor asal Brasil akan masuk Indonesia dalam waktu dekat. Untuk itu, pemerintah sedang menyiapkan regulasi yang dibutuhkan.
Hal itu diungkapkan Wamentan usai meninjau PT Bumi Rojo Koyo di Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (5/1/2025) saat merespons pertanyaan wartawan terkait impor 200.000 ekor sapi dari luar negeri dalam rangka pengembangan di dalam negeri.
"Iya..bisa..secara aturan Peraturan Pemerintah, kita bebas memasukkan...., kalau dari Australia dan Amerika kan memang sudah bisa. Ini dengan PP baru, bisa memasukkan sapi hidup dari Brasil," katanya dalam video keterangan resmi diterima dari Humas Kementan, Senin (6/1/2024).
"Kenapa Brasil? Pertama, populasinya besar sekali, di atas 200 juta ekor. Lebih besar dari manusianya. Sifat sapinya tropical, sehingga cocok budidaya di Indonesia, nggak perlu terlalu penyesuaian," tambah Wamentan.
Terkait isu Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ruminansia termasuk sapi, Wamentan menjamin, hal itu sudah tidak relevan dikeluhkan.
"Memang ada isu dan kita sudah hitung, sudah mitigasi. Bahwa Brasil ini zona based PMK. Tinggal tunggu waktu, tahun ini sertifikasi Free PMK, sehingga kekhawatiran banyak pihak kalau mendatangkan dari Brasil nggak relevan lagi disuarakan," ujar Wamentan.
"Yang harus lebih disuarakan adalah bagaimana kita betul memonitor, waspada, dan jeli, bagaimana kita bisa mengawasi PMK. Kementan nggak tidur. Kita dilarang sakit, dilarang tidur," tukasnya.
Foto: Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono meminum susu di peternak sapi lokal. (Dok. Humas Kementan)
Wakil Menteri Pertanian (Wamentan), Sudaryono meminum susu di peternak sapi lokal. (Dok. Humas Kementan)
Kemudahan Investasi
Di sisi lain, Wamentan mengatakan, investasi dalam sektor peternakan sapi yang sedang berjalan saat ini akan melibatkan peternak sapi lokal.
Menurutnya, itu sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan peternak Indonesia, serta memastikan keberlanjutan dan ketahanan pasokan daging dalam negeri.
"Investasi besar yang dilakukan untuk pemenuhan kebutuhan daging dalam negeri akan mengedepankan kemajuan peternak Indonesia. Kami akan mendukung mulai dari perizinan hingga penyerapan produk peternakan, baik untuk perusahaan besar, kecil, hingga koperasi," kata Sudaryono dalam keterangan tertulisnya, dikutip Senin (6/1/2024).
Dia menambahkan, pemerintah telah memperkenalkan peraturan yang memudahkan investasi di sektor peternakan, termasuk untuk pengusaha lokal dan asing.
Salah satu langkah penting adalah mendatangkan sapi dari luar negeri, terutama dari Brasil, yang memiliki populasi sapi besar dan cocok dengan kondisi tropis Indonesia.
"Peraturan Pemerintah (PP) sudah memungkinkan untuk mendatangkan sapi dari Brasil, karena negara ini memiliki populasi sapi yang sangat besar, sekitar 200 ribu ekor. Sapi di Brasil juga memiliki sifat tropis yang lebih cocok dengan iklim Indonesia," jelasnya.
"Brasil adalah negara yang siap mengekspor sapi sehat, tanpa kekhawatiran terhadap penyebaran PMK," tambahnya.
Wamentan mengatakan, langkah-langkah ini merupakan bagian dari kesiapan pemerintah dalam memenuhi kebutuhan daging dalam negeri, termasuk mendukung program makan bergizi gratis yang akan dimulai pada bulan ini. Program ini membutuhkan bahan baku dalam skala besar, yang salah satunya akan dipenuhi melalui peningkatan produksi peternakan sapi.
Dengan adanya kolaborasi antara pemerintah, peternak lokal, dan investasi swasta, Wamentan berharap sektor peternakan sapi Indonesia dapat berkembang pesat dan meningkatkan kesejahteraan peternak, sambil memastikan ketahanan pangan yang lebih baik bagi masyarakat.
(dce)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Punya 10 Ribu Ton, Stok Daging Sapi di Jakarta Aman Saat Nataru
Next Article Wamentan Usul, Susu Tak Harus Masuk di Program Makan Bergizi Gratis