ABC Indonesia Lanjutkan Program Penanaman 1.000 Pohon di Jawa Timur

7 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Memperingati Hari Bumi, ABC Indonesia kembali mempertegas komitmennya terhadap pelestarian lingkungan dengan melanjutkan program penanaman 1.000 pohon. Hal ini diwujudkan guna mendukung kegiatan Konservasi Hutan dan Daerah Tangkapan Air (KHDTA), khususnya di wilayah Jawa Timur.

Untuk diketahui, program penanaman 1.000 pohon merupakan program tahunan dan kali ini dilakukan sebagai bagian dari perbaikan tutupan lahan di DAS Pegunungan Arjuno, Welirang, Kabupaten Pasuruan. Daerah ini merupakan kawasan hulu dari wilayah pabrik ABC Indonesia di Wonokoyo, Kecamatan Beji, Pasuruan, Jawa Timur.

Sejak 2015, ABC telah berkolaborasi dengan Dinas Lingkungan Hidup dan Forum Daerah Aliran Sungai Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. ABC menanam setidaknya 6.000 pohon di berbagai kawasan daerah tangkapan air (catchment area), sebagai bagian dari komitmen 10.000 pohon untuk mendukung konservasi hutan dan mata air.

Pasuruan Plant Manager ABC Indonesia, Hendry Pranadjaja Oeswadi menuturkan, sejak awal beroperasi di tahun 1996, Pabrik ABC Indonesia di Pasuruan berkomitmen untuk menghadirkan produk- produk terbaik bagi masyarakat. ABC juga berperan aktif menjaga kebaikan yang dinikmati dari alam.

"Kami terus mengedepankan semangat kolaboratif untuk menghadirkan dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat melalui berbagai program, seperti kegiatan revitalisasi bersih sungai, penebaran bibit ikan di DAS Wrati, Kabupaten Pasuruan, serta dukungan peralatan & kendaraan angkut sampah," ungkap Hnedry, dalam keterangan tertulis, Rabu (23/4/2025).

Di tahun ini, kata dia, ABC Indonesia melanjutkan program penanaman 1.000 pohon, sebagai bagian dari upaya bersama memelihara dan meningkatkan kualitas sumber mata air bagi masyarakat.

Di samping itu, kegiatan penanaman ini dilaksanakan dalam bentuk kolaborasi multi-pihak, melibatkan berbagai sektor, mulai dari ABC Indonesia sebagai pelaku usaha, sekaligus pemrakarsa dan kontributor pendanaan. Yayasan Campaka sebagai LSM Lingkungan & Pemberdayaan Sosial sebagai mitra pelaksana utama, serta disupervisi langsung di bawah koordinasi Dinas Lingkungan Hidup Kab. Pasuruan.

Lebih jauh, kegiatan penanaman tersebut juga melibatkan Forum Koordinasi Daerah Aliran Sungai (DAS) Kabupaten Pasuruan, yang akan terlibat langsung dalam penentuan lokasi konservasi, monitoring, dan evaluasi program. Kegiatan penanaman juga melibatkan Kelompok Petani Pengelola Hutan Desa yang akan membantu pelaksanaan di lapangan, mulai dari pengadaan bibit, penanaman, perawatan, serta penjagaan pohon yang ditanam.

Di pihak lain, Direktur Yayasan Cempaka, menjelaskan, tahun ini secara spesifik, lokasi yang menjadi fokus penanaman adalah kawasan Hutan Asuh di bawah pengelolaan Yayasan Cempaka, Perum Perhutani dan LPHD Lokajaya Binangun Desa Dayurejo. Adapun 1.000 bibit tanaman yang dipilih akan disesuaikan dengan lokasi area dan kebutuhan petani dan masyarakat setempat.

"Selain untuk tujuan konservasi area resapan air, kegiatan ini juga diharapkan akan turut meningkatkan perekonomian petani dan masyarakat dengan sistem agroforestri," ujarnya.

Secara umum ada tiga klasifikasi pemilihan jenis bibit yang dilakukan berdasarkan fungsinya, yaitu jenis tanaman konservasi mata air seperti Beringin dan Bambu, jenis tanaman agroforestry (hasil buah), seperti Alpukat, Nangka, Durian, dan Kopi serta jenis tanaman Rimba Campur, seperti Mahoni dan Akasia. Pada tahun ini, pohon yang ditanami oleh ABC Indonesia terdiri dari 200 pohon kayu manis, 200 pohon Alpukat, 300 pohon Kopi, 100 pohon sintok, 50 pohon beringin dan 150 pohon Durian.

Untuk memastikan kondisi pohon tetap terpantau dengan baik, kegiatan monitoring dan evaluasi dilakukan dua tahap setiap tahunnya. Monitoring tahap pertama dilakukan pada saat pasca penanaman berupa pendataan dan pemasangan label tanam. Monitoring tahap kedua, yakni 6 bulan setelah penanaman untuk menghitung tingkat pertumbuhan pohon.

Selain itu, seluruh kegiatan pendataan dan pengukuran dilakukan menggunakan teknologi aplikasi digital (Bumi Baik Apps), yang akan memberikan informasi label pohon, foto pohon, titik koordinat penanaman, hingga pertumbuhan pohon dalam bentuk laporan dan peta (maps) digital.

Dari hasil monitoring dan evaluasi kehidupan tanaman yang dilakukan, didapati bahwa penanaman di tahun 2024-2025, persentase kehidupan tanaman mencapai 88%. Tingkat kehidupan tanaman ini sesuai tingkat keberhasilan penanaman yang diatur dalam PermenLHK no. 23 tahun 2021 tentang Pelaksanaan Rehabilitasi Hutan, yang menyebutkan tingkat keberhasilan penanaman minimal 75% pada awal penanaman.

"Selain berkontribusi terhadap kestabilan debit mata air Curah Tangkil, kegiatan penanaman pohon ini juga diharapkan akan membawa dampak positif bagi setidaknya 25 petani hutan yang tergabung di kelompok LPHD Loka Jaya Binangun sebagai pengelola wilayah," jelas Sarifudin Lathif.

Ketua Pengurus Lembaga Pengelola Hutan Desa Lokajaya Binangun, Desa Dayurejo, Sugito pun menyambut baik kegiatan ini sekaligus mengapresiasi kolaborasi yang terjalin baik.

"Keterlibatan para pemangku kepentingan, khususnya kelompok masyarakat setempat merupakan hal yang sangat penting. sehingga tidak hanya masyarakat dapat menikmati manfaat dari hasil panen untuk peningkatan kesejahteraan, tapi mereka juga ikut aktif memelihara pertumbuhan pohon-pohon ini secara optimal," ungkap Sugito.

Komitmen terhadap konservasi air dan lingkungan merupakan bagian dari pilar Environment Stewardship dalam tiga fokus utama Environment Social Governance (ESG), yang diusung oleh ABC Indonesia sebagai bagian dari bentuk tanggung jawab kami terhadap lingkungan serta membangun bisnis yang berkelanjutan di Indonesia.


(rah/rah)

Saksikan video di bawah ini:

Video:ABC Indonesia Hadir di Food Summit 2025, Siap Dukung Program MBG

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|