ADB Ungkap Cara Indonesia Masuk Sebagai Negara Berpendapatan Tinggi

10 hours ago 1

Jakarta, CNBC Indonesia - Chief Economics Asian Development Bank,Albert Francis Park yakin Indonesia akan masuk menjadi negara dengan berpendapatan tinggi, meskipun belum diketahui hal itu kapan akan terjadi.

"Waktunya akan sangat bergantung pada kondisi pasar yang ada. Akan tetapi untuk mempertahankan tingkat pertumbuhan yang lebih tinggi, satu hal yang sangat penting, terutama dalam lingkungan saat ini adalah tetap bersikap sangat terbuka terhadap globalisasi, untuk membuka perdagangan dan investasi," jelas dia dalam acara BRI Microfinance Outlook 2025 di International Convention Exhibition (ICE) BSD City, Kamis (30/1/2025).

Menurutnya, beberapa negara yang berhasil masuk menjadi negara berpenghasilan tinggi adalah mereka yang berhasil memanfaatkan globalisasi. Ditambah lagi, menurutnya, hal ini juga akan didukung oleh perkembangan UMKM.

"Teknologi memungkinkan UMKM untuk belajar mengelola dengan lebih baik, menjangkau pelanggan, dan tentu saja untuk menjadi bagian dalam globalisasi itu sendiri," tegas dia.

Park juga menambahkan, saat segala hal sudah berjalan secara digital dan sesuai standar serta dapat diselaraskan di seluruh negara, maka akan tiba waktunya bagi UMKM berkembang dengan sangat mudah, termasuk menjual berbagai barang keluar negeri.

Terlebih saat ini sudah ada e-commerce. UMKM bisa memperkuat peluang yang ada dengan terus membangun produktivitas.

"Selain itu tentu saja adalah sumber daya manusia, berinvestasilah pada gizi anak-anak dan buat mereka belajar lebih banyak. Hal itu benar-benar akan mendukung untuk mencapai status pendapatan tinggi," pungkas Park.

Park sebelumnya juga mengungkapkanUMKM bisa menjadi kekuatan ekonomi dan meningkatkan pendapatan negara dengan beberapa persyaratan tertentu. Salah satunya bagaimana membuat konteks dan mendesain program bergulir bagi UMKM.

Selain itu, ruang untuk meningkatkan ekonomi yang inklusif juga masih terbuka lebar di Indonesia. Pendalaman keuangan ini bisa dilakukan melalui penyaluran pendanaan, saham, maupun obligasi.

Kemudian, digitalisasi adalah kunci, baik Bank Dunia dan ADB memberikan perhatian lebih bagaimana digitalisasi, dan mendukung pengembangan strategi digital. Menurutnya, digitalisasi menjadi kunci untuk menggarap pertumbuhan yang menjanjikan dari UMKM, terutama dengan kolaborasi dengan stakeholder. Syarat berikutnya adalah mengembangkan ekonomi hijau hingga ke segmen UMKM, melalui produk-produk seperti pembiayaan hijau. Dengan begitu UMKM bisa berkembang dan emisi karbon bisa dikurangi sekaligus.


(dpu/dpu)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Komitmen BRI Majukan UMKM, Sebar Kredit Rp1.106 Triliun

Next Article BRI Microfinance Outlook 2025 Siap Hadirkan Narasumber Terkemuka Dunia

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|