Ahli AS Sebut Korban Gempa Myanmar Bisa Capai 100.000 Jiwa

1 day ago 10

Jakarta, CNBC Indonesia - Korban jiwa akibat gempa bumi besar yang mengguncang Myanmar dan Thailand terus meningkat, dengan prediksi jumlah korban tewas bisa melebihi 100.000 jiwa.

Gempa berkekuatan 7,7 magnitudo ini terjadi pada Jumat (28/3/20250 siang waktu setempat di dekat Mandalay dan terasa hingga ke negara-negara tetangga. Situasi diperparah dengan keterbatasan akses dan infrastruktur akibat perang sipil yang berkepanjangan di Myanmar.

Menurut Badan Survei Geologi AS (United States Geological Survey/USGS), ada kemungkinan bahwa jumlah korban tewas berkisar antara 10.000 hingga 100.000 jiwa. Hingga saat ini, jumlah korban tewas yang telah dikonfirmasi mencapai lebih dari 1.700 orang dengan lebih dari 3.400 lainnya mengalami luka-luka.

Kondisi medan yang sulit dijangkau akibat konflik berkepanjangan di Myanmar telah menambah kekhawatiran bahwa jumlah korban jiwa bisa meningkat secara signifikan. Infrastruktur yang tidak memadai serta keterbatasan peralatan penyelamatan menyebabkan banyak korban masih terperangkap di bawah reruntuhan.

Gempa utama yang terjadi pada Jumat siang itu disusul oleh beberapa gempa susulan, termasuk satu dengan kekuatan 6,4 magnitudo yang menyebabkan bangunan runtuh, jembatan ambruk, dan jalan-jalan mengalami kerusakan parah.

Federasi Internasional Palang Merah di Myanmar mengatakan kepada BBC bahwa lebih dari 18 juta orang tinggal di area terdampak, banyak di antaranya kehilangan tempat tinggal, akses ke air bersih, serta layanan kesehatan yang andal.

Pemerintah Myanmar menetapkan status darurat di enam wilayah yang terdampak paling parah. Di Thailand, otoritas Bangkok melaporkan bahwa sejauh ini enam orang ditemukan tewas, 26 lainnya terluka, dan 47 orang masih dinyatakan hilang.

USGS menyatakan bahwa ada kemungkinan 24 persen jumlah korban tewas berkisar antara 1.000 hingga 10.000 orang, serta kemungkinan 35 persen bahwa angka korban bisa mencapai antara 10.000 hingga 100.000 orang. Lebih lanjut, ada kemungkinan 32 persen bahwa jumlah korban bisa melampaui 100.000 jiwa.

USGS juga menyoroti bahwa banyak bangunan di daerah yang terkena dampak dibangun dengan material rentan terhadap gempa seperti logam, kayu, dan batu bata tanpa perkuatan, meskipun ada beberapa bangunan yang lebih tahan terhadap guncangan.

"Korban jiwa yang tinggi dan kerusakan luas kemungkinan besar terjadi, dan bencana ini diperkirakan menyebar luas," kata USGS, dikutip dari Newsweek.

Brian Baptie, seorang ahli seismologi dari British Geological Survey, mengatakan hal serupa kepada The Associated Press.

"Ketika gempa besar terjadi di daerah dengan populasi lebih dari satu juta orang, di mana banyak dari mereka tinggal di bangunan yang rentan terhadap guncangan, konsekuensinya sering kali menjadi bencana besar."


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Inilah Kerusakan Akibat Gempa Myanmar

Next Article Potret Mencekam Gempa Bumi M 7,7 Guncang Myanmar, Gedung Roboh

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|