Alasan Driver Ojol Ikut Matikan Aplikasi, Potongan Kegedean!

14 hours ago 3

Jakarta, CNBC Indonesia - Puluhan ribu driver ojek online (ojol) akan mematikan aplikasi pada hari ini, Selasa (20/5/2025), saat demo besar-besaran dilakukan.

Salah satunya Sugeng, driver Grab yang mengaku akan matikan aplikasi siang nanti menjelang demo dilaksanakan.

Ia mengaku akan narik sampai pukul 09.00 WIB, setelah itu akan mematikan aplikasi sebagai bentuk solidaritas sesama driver ojol yang melaksanakan demo.

"Saya ojol sampe jam 9, abis itu off," kata Sugeng. "Off karena solidaritas," imbuhnya.

Lebih lanjut Sugeng mengatakan bahwa potongan kepada aplikasi terlalu besar nominalnya mencapai hampir 50%. Ia berharap agar potongan bisa sesuai dengan peraturan pemerintah.

Berdasarkan pantuan CNBC Indonesia, pada pagi hari sekitar pukul 07.00 WIB, mendapatkan driver ojol roda dua masih cepat dan tak perlu menunggu lama.

Banyak dari pengemudi ojol memilih tidak mengenakan jaket berwarna hijau khas Grab dan Gojek.

Driver ojol sendiri disebut akan kompakt tidak menerima pesanan baik untuk penumpang, makanan, dan pengiriman pesanan.

Menurut Ketua Umum Asosiasi Pengemudi Ojol Garda Indonesia, Raden Igun Wicaksono, langkah ini akan dilakukan mulai 00:00 hingga 23:59 Selasa, 20 Mei 2025.

Demo driver ojol akan berlangsung di sejumlah wilayah dari Jawa hingga sebagian Sumatra diikuti oleh pengemudi roda dua dan empat.

Isu soal potongan oleh aplikasi sebelumnya sudah dijawab oleh perusahaan penyedia aplikasi dalam pertemuan dengan Menteri Perhubungan Dudy Purwaghandi.

Catherine Hindra Sutjahyo yang merupakan Direktur PT Goto Gojek Tokopedia Tbk., menjelaskan pemotongan komisi yang dilakukan sesuai dengan aturan pemerintah. "Pemotongan komisi itu sesuai dengan peraturan Kementerian Perhubungan yang 15 plus 5," ujarnya dalam kesempatan yang sama.

Catherine mengatakan komisi 20% yang diterima Goto digunakan termasuk yang terbesar untuk promo pelanggan. Hal ini penting karena pergerakan harga akan sangat berpengaruh pada konsumen, meskipun jumlahnya sangat sedikit.

Oleh karena itu, penting untuk Goto bisa melakukan investasi pada program promo yang dilakukannya. Tujuannya bisa menjaga level orderan yang diterima.

Jika potongan dari 20% diturunkan kembali, dia mengatakan ditakutkan bisa membuat jumlah transaksi berkurang. Jadi juga akan berdampak pada pendapatan dari driver itu sendiri.

Catherine juga menjelaskan pembagian 80%:20% terjadi pada biaya perjalanan. Jumlah tersebut tidak berubah dan sesuai dengan peraturan.

Namun jika ada biaya lebih tinggi, tidak ada yang dipotong dari sisi driver. Misalnya biaya jasa aplikasi itu 100% dibayarkan penumpang kepada aplikasi dan diskon dari aplikator kepada pengguna.

"Yang harus terus-menerus kita lakukan Untuk supaya semua pihak Juga semakin jelas dan jelas lagi Biaya mana yang Menjadi 80-20, kembali tadi biaya perjalanan, itu tidak akan Berubah Itu akan terus kami patuhi sesuai dengan peraturan kementerian," ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Chief of Public Affairs Grab Indonesia Tirza R Munusamy juga menegaskan pihaknya tidak mengenakan komisi lebih dari 20% atau sesuai dengan peraturan yang ada. Biaya yang sepertinya lebih 20% karena adanya biaya layanan aplikasi atau Platform Fee.

"Kita sebut saja tarif itu Rp 10 ribu. Kalau Rp 10 ribu maka bagi hasilnya adalah 20 persen yaitu Rp 2 ribu. Jadi yang didapatkan oleh mitra pengemudi itu adalah Rp 8 ribu. Tapi itu di satu sisi ya, yaitu sisi mitra pengemudi Kami juga ada tadi sisi pengguna. Jadi di sisi pengguna tadi misalnya ada platform fee katakanlah Rp 2 ribu. Jadi yang dibayarkan oleh pengguna itu Rp 10 ribu tambah 2 ribu jadinya Rp 12 ribu. Yang suka jadi masalah adalah Yang dihitung itu Rp 8 ribu per Rp 12 ribu bukan 10 ribu," jelasnya.

"Nah kalau 8 ribu tadi itu dibaginya Rp 12 ribu, maka sudah pasti lebih tinggi daripada 20 persen. Jadi itu yang sering salah kaprah," dia menambahkan.

Tirza menegaskan bagian dari mitra pengemudi tidak akan disentuh. Bahkan jika Grab melakukan program promo kepada penggunanya.


(dem/dem)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Aturan "Rumit" - Investasi Mahal Hambat Internet Masuk Pelosok

Next Article Head to Head Tarif Zendo Muhammadiyah Vs Gojek Vs Grab, Murah Mana?

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|