Anak Gampang Sakit Saat Cuaca Ekstrem? Dokter Ungkap Kunci Utama: Tidur Cukup

2 hours ago 3

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penyakit influenza menjadi ancaman yang sering mengintai di tengah kondisi cuaca yang tidak menentu. Utamanya bagi anak-anak yang daya tahan tubuhnya belum sekuat orang dewasa.

Menurut dokter spesialis anak, dr Mesty Ariotedjo, Sp.A, MPH, orang tua perlu memberikan perlindungan anak dimulai dari hal mendasar yang sering terabaikan, yaitu waktu tidur yang cukup. Tidur yang cukup dinilai dapat menjadi benteng pertama tubuh anak.

Dia menyebut masih banyak orang tua itu kurang menyadari pentingnya tidur anak yang cukup. "Sebenarnya ini akan memengaruhi tidak hanya kesehatan dan pertumbuhan, tapi juga kecerdasan mereka," ujarnya saat webinar Halodoc di Jakarta, baru-baru ini.

Anak di bawah usia tujuh tahun dianjurkan untuk memenuhi durasi tidur total 10 jam, mencakup tidur siang dan tidur malam, agar tubuh mereka siap menghadapi perubahan cuaca yang ekstrem. Selain memastikan waktu istirahat terpenuhi, dr Mesty membagikan lima kiat penting lainnya.

Dia sangat menganjurkan orang tua untuk rutin melakukan cuci hidung menggunakan cairan NaCl. Metode ini krusial tidak hanya untuk membersihkan partikel virus penyebab influenza, tetapi juga untuk mengeluarkan partikel polusi yang tinggi di kota-kota besar. Polusi ini sering menjadi iritan yang memperparah gejala radang pada saluran pernapasan anak. "Banyak orang tua bilang enggak tega Dok, kasihan anaknya enggak nyaman tapi, sebenarnya manfaat dari cuci hidung ini besar banget," ujarnya.

Cara selanjutnya yaitu melalui vaksinasi influenza, yang dianjurkan diberikan kepada anak sejak usia enam bulan. Anjuran ini didukung penuh oleh asosiasi profesi seperti IDI dan IDAI.

Pola makan bergizi seimbang juga harus diterapkan. Pastikan asupan makronutrisi dan mikronutrisi anak tercukupi. Dokter Mesty meminta orang tua sebisa mungkin memberikan makanan utuh seperti buah, sayur, dan protein hewani, serta hindari makanan kemasan apalagi yang gulanya tinggi karena itu dapat meningkatkan peradangan di saluran napas, barrier-nya jadi rusak dan akhirnya virus lebih gampang masuk.

Dukung daya tahan tubuh dengan Vitamin D sesuai dosis anjuran (400 IU untuk usia 0-1 tahun dan 600 IU untuk usia di atas 1 tahun). Jangan lupa untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) seperti mencuci tangan dan etika batuk wajib diajarkan kepada anak.

Namun, jika anak sudah terlanjur sakit, orang tua perlu tahu kapan saatnya harus segera membawa anak ke rumah sakit. Dia menyampaikan lima tanda bahaya yang tidak boleh diabaikan.

Pertama, jika kebutuhan dasar anak seperti makan, minum, dan tidur jauh berkurang dari kebutuhan harian, ini adalah sinyal kondisi anak memburuk. Kedua, jika anak menunjukkan kesulitan bernapas, yang dapat dikenali dengan hidung yang terlihat kembang-kempis saat bernapas, atau yang lebih parah, terlihat tarikan cekung ke dalam di bagian leher.

"Jangan tunggu sampai ada terlihat tarikan di dada. Biasanya dengan itu, bisa langsung dibawa ke rumah sakit," kata dia.

Ketiga, jika hasil pemeriksaan oximeter menunjukkan saturasi oksigen berada di bawah 95 persen. Keempat, demam tinggi yang mencapai 39–40 derajat Celsius namun tidak membaik meskipun sudah diberikan obat penurun panas. Tanda bahaya kelima dan yang paling mendasar yaitu insting orang tua. "Tidak ada insting yang lebih tepat selain insting orang tua," ujarnya.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|