Jakarta, CNBC Indonesia - Kekerasan masih terjadi di Jazirah Arab, Timur Tengah. Israel masih terus melancarkan serangan ke Gaza, Palestina, di mana hal yang sama juga dilancarkan ke Lebanon.
Di sisi lain, meski rezim Basyar Al-Asad di tumbang, perdamaian belum sepenuhnya terjadi di Suriah. Kekerasan terjadi di utara antara kelompok pemberontak yang didukung Turki dengan kelompok Kurdi.
Meski demikian secercah harapan akan gencatan senjata Gaza datang. Bagaimana updatenya?
Berikut rangkuman CNBC Indonesia terkait yang terjadi Kamis di Timur Tengah, dikutip Jumat (3/1/2025).
Israel Bombardir 34 Serangan ke Gaza 24 Jam Terakhir
Pasukan militer Israel telah melancarkan 34 serangan udara dalam 24 jam terakhir. Hal ini mengakibatkan 71 orang tewas.
Serangan hebat telah dilaporkan di seluruh wilayah kantong yang diperangi itu, termasuk di apa yang disebut zona kemanusiaan al-Mawasi dan kamp pengungsi Jabalia di Gaza utara. Keduanya telah dibom berulang kali oleh Israel.
"Serangan udara Israel menargetkan warga sipil dan infrastruktur dalam kejahatan mengerikan yang menambah catatan gelap pendudukan," kata Kantor Media Gaza dalam sebuah pernyataan, dikutip Al-Jazeera.
Israel Rudal Lebanon Klaim Hancurkan Senjata Hizbullah
Militer Israel kembali membombardir Lebanon. Kali ini militer Israel mengklaim merudal Lebanon Selatan untuk menyerang peluncur roket Hizbullah.
Serangan dilakukan Israel meskipun ada gencatan senjata yang sudah disetujui dengan kelompok itu. Gencatan senjata, yang mulai berlaku pada tanggal 27 November, tapi kerap ditandai dengan tuduhan pelanggaran dari kedua belah pihak.
Militer Israel mengatakan serangan hari Kamis menargetkan peluncur roket jarak menengah di daerah Nabatieh. Kantor Berita Nasional resmi Lebanon melaporkan sedikitnya tiga serangan Israel di daerah tersebut.
"Sebelum serangan, permintaan telah dikirim ke angkatan bersenjata Lebanon untuk menetralisir peluncur yang menimbulkan ancaman bagi warga sipil Israel dan... pasukan," kata militer dalam sebuah pernyataan, dikutip AFP.
"Peluncur itu diserang hanya setelah permintaan itu tidak ditanggapi oleh angkatan bersenjata Lebanon," tambahnya.
Perlu diketahui, berdasarkan ketentuan gencatan senjata, tentara Lebanon akan dikerahkan bersama pasukan penjaga perdamaian PBB di selatan saat tentara Israel menarik diri selama periode 60 hari.
Hizbullah akan menarik pasukannya di utara Sungai Litani- sekitar 30 kilometer (20 mil) dari perbatasan- dan membongkar infrastruktur militernya di selatan.
Pada akhir Desember, pasukan penjaga perdamaian PBB menyatakan keprihatinan atas kerusakan "berkelanjutan" yang dilakukan oleh pasukan Israel di Lebanon selatan. Pada hari Kamis, militer Israel bersikeras bahwa mereka bertindak untuk menghilangkan ancaman apa pun terhadap Israel "sesuai dengan kesepakatan gencatan senjata".
Netanyahu Keluar RS dari Operasi Prostat
Sementara itu, PM Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan telah pulang dari rumah sakit (RS). Ia telah dirawat sejak Minggu setelah menjalani operasi pengangkatan prostat, meskipun ia sempat meninggalkan rumah sakit untuk mengikuti pemungutan suara parlemen pada Selasa.
"Pejabat rumah sakit mengatakan bahwa operasi prostat tersebut berhasil," tulis laman Al-Jazeera.
Drone dan Tank Turki Serang Suriah
Kekerasan kembali terjadi di Suriah. Setidaknya 24 orang, sebagian besar dari kelompok yang didukung Turki, tewas dalam bentrokan dengan Pasukan Demokratik Suriah (SDF) pimpinan Kurdi di distrik Manbij utara.
"Secara rinci, kekerasan tersebut menewaskan 23 pejuang yang didukung Turki dan satu anggota Dewan Militer Manbij yang berafiliasi dengan SDF," kata Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia, dikutip AFP.
"Pertempuran terakhir dipicu oleh serangan oleh pejuang yang didukung Turki di dua kota di selatan Manbij," tambahnya.
Wilayah Manbij utara memang dikendalikan kelompok Kurdi, yang bagi Turki adalah pemberontak. Pasalnya Kurdi kerap menuntut kemerdekaan bagi kelompok yang sama di wilayah Turki.
Namun di Suriah, kelompok kurdi didukung AS, dengan tentaranya SDF. Mereka membantu mengusir ISIS di Suriah tahun 2019.
SDF diyakini Turki terafiliasi Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang militan, yang oleh Washington dan Ankara dimasukkan dalam daftar hitam sebagai kelompok teroris. Pertempuran telah berkecamuk di sekitar kota Manbij yang mayoritas penduduknya Arab, yang dikendalikan oleh Dewan Militer Manbij, sekelompok pejuang lokal yang beroperasi di bawah SDF.
"Pagi ini, dengan dukungan lima pesawat nirawak, tank, dan kendaraan lapis baja modern milik Turki, kelompok tentara bayaran melancarkan serangan brutal" ke beberapa desa di wilayah Manbij, kata SDF dalam sebuah pernyataan.
"Pejuang kami berhasil menangkis semua serangan, menewaskan puluhan tentara bayaran dan menghancurkan enam kendaraan lapis baja, termasuk sebuah tank," tambahnya.
Turki telah melancarkan sejumlah operasi terhadap SDF sejak 2016, dan kelompok yang didukung Ankara telah merebut beberapa kota yang dikuasai Kurdi di Suriah utara dalam beberapa minggu terakhir.
Pertempuran terus berlanjut sejak pemberontak yang dipimpin oleh kelompok Islamis Hayat Tahrir al-Sham (HTS) menggulingkan penguasa lama Bashar al-Assad pada 8 Desember.
Pembicaraan Baru Gencatan Senjata Gaza
Pembicaraan gencatan senjata Gaza kembali berlangsung. Kemarin, Netanyahu memberi wewenang kepada negosiator Israel untuk melanjutkan perundingan di Doha mengenai pembebasan sandera.
Negosiasi tidak langsung yang dimediasi oleh Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat (AS) telah berlangsung di Doha dalam beberapa minggu terakhir. Ini menghidupkan kembali harapan untuk gencatan senjata Gaza yang sejauh ini terbukti sulit dicapai.
"PM Benjamin Netanyahu telah menyetujui delegasi tingkat profesional dari Mossad (agen mata-mata), IDF (militer), dan ISA (agen keamanan dalam negeri) untuk melanjutkan negosiasi di Doha," kata pernyataan dari kantornya.
Tim Hamas juga telah tiba di Kairo untuk mempersiapkan negosiasi di Doha dalam beberapa hari mendatang. Pada bulan Desember, Hamas mengatakan bahwa meskipun negosiasi terus berlanjut, negosiator Israel telah mengajukan "syarat-syarat baru" yang menunda tercapainya kesepakatan.
(sef/sef)
Saksikan video di bawah ini:
Video: Assad Tumbang, Pengungsi Suriah Berbondong-bondong Pulang
Next Article 9 Update Perang Arab Tinggal Sejengkal, PBB Teriak-Rusia ke Iran