Arab Saudi Mau Ganti Lagu Kebangsaan, Ini Alasannya

4 days ago 4

Jakarta, CNBC Indonesia - Arab Saudi dikabarkan berencana mengganti lagu kebangsaan. Arab Saudi telah meminta komposer pemenang Oscar, Hans Zimmer, untuk menggarap versi baru dari lagu kebangsaannya.

Mengutip The Guardian, seorang pejabat senior mengatakan, pergantian lagu kebangsaan dilakukan seiring dengan upaya kerajaan untuk meningkatkan citra.

Ketua Otoritas Hiburan Umum Turki Alalshikh mengatakan, Zimmer, yang menggubah musik untuk film The Lion King, Dune dan trilogi Dark Knight pada tahun 1994, telah menyetujui garis besar proyek tersebut.

"Kami banyak berdiskusi tentang berbagai proyek masa depan yang saya harap akan segera terwujud... termasuk mengaransemen ulang lagu kebangsaan Arab Saudi dengan instrumen yang berbeda," tulis Alalshikh melalui akun X, dikutip Minggu (26/1).

Zimmer juga membahas musikal yang terinspirasi dari Saudi berjudul Arabia, sebuah konser yang sangat besar dan soundtrack untuk The Battle of Yarmuk.

"Kami menyetujui garis besar dari semua proyek ini dan saya berharap kami akan mencapai kesepakatan akhir tentang mereka," katanya.

Mengutip nationalanthems.info, lagu kebangsaan Arab Saudi, Aash Al-Malik (Hidup Raja), ditulis pada tahun 1947 oleh komposer Mesir Abdul Rahman Al-Khateeb atas permintaan Raja Abdulaziz.

Versi saat ini menggunakan gaya keriuhan Arab yang umum pada era tersebut, kata situs web tersebut.

Sebagai informasi, Arab Saudi yang merupakan pengekspor minyak terbesar di dunia dan rumah bagi situs-situs tersuci Islam, sedang melakukan perombakan yang ambisius saat mencoba mendiversifikasi ekonominya dari minyak mentah.

Setelah membuka kembali bioskop, mengizinkan wanita mengemudi dan menerima turis non-Muslim pertama pada tahun 2018, perombakan tersebut telah mencakup beberapa proyek berskala besar seperti resor dan NEOM, sebuah kota futuristik di padang pasir yang menelan biaya US$500 miliar.

Alalshikh telah terlibat dalam sejumlah promosi budaya dan olahraga, termasuk tinju kelas berat dan sejumlah konser musisi asing.

Para aktivis mengatakan bahwa dorongan pihak berwenang Saudi untuk meningkatkan citra mereka adalah upaya untuk menutupi kebijakan garis keras yang tidak berubah, termasuk hak-hak terbatas bagi perempuan, pengekangan terhadap kebebasan berbicara dan beberapa angka eksekusi tertinggi di dunia.


(luc/luc)

Saksikan video di bawah ini:

Video: Putra Mahkota Arab Saudi Siap Investasi $600 Miliar di AS

Next Article Video: Jokowi Bangga dengan Pencapaian Timnas Indonesia

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|