Bandung Bedas Green Techno, Pengolahan Sampah yang Hasilkan Oksigen

10 hours ago 3

8000 Hoki Online Data Demo web Slots Maxwin Cambodia Terbaru Mudah Menang Non Stop

hokikilat List Daftar website Slot Maxwin Singapore Terbaik Pasti Lancar Menang Banyak

1000hoki List ID website Slot Gacor Myanmar Terkini Gampang Lancar Win Full Setiap Hari

5000hoki.com Data Daftar situs Slots Maxwin Indonesia Terpercaya Gampang Scatter Setiap Hari

7000 hoki Daftar web Slots Maxwin Thailand Terbaru Mudah Menang Terus

9000hoki.com Daftar situs Slot Maxwin Malaysia Terbaik Gampang Lancar Menang Full Online

List Daftar games Slot Maxwin Thailand Terkini Gampang Lancar Menang Terus

Idagent138 Akun Slot Gacor Terbaik

Luckygaming138 Slot Maxwin Online

Adugaming login Id Slot Anti Rungkat Terbaik

kiss69 login Slot Terbaik

Agent188 Daftar Id Slot Anti Rungkat Terbaik

Moto128 login Slot Terbaik

Betplay138 Daftar Id Slot Maxwin Terbaik

Letsbet77 login Slot Anti Rungkat Terbaik

Portbet88 login Akun Slot Game Terbaik

Jfgaming Id Slot Game

MasterGaming138 Daftar Id Slot Anti Rungkad Terbaik

Adagaming168 login Akun Slot Maxwin Online

Kingbet189 login Id Slot Anti Rungkat Online

Summer138 Akun Slot Maxwin

Evorabid77 Daftar Akun Slot Gacor Terpercaya

Jakarta, CNN Indonesia --

Bupati Bandung Dadang Supriatna memperkenalkan sebuah inovasi teknologi terbaru dalam pengolahan sampah yang tidak hanya menghilangkan limbah, tetapi juga menghasilkan oksigen.

Teknologi revolusioner ini diberi nama Bandung Bedas Green Techno atau lebih dikenal dengan mesin "Jaleuleu" Bedas. Alat pengolahan sampah ini merupakan hasil karya pemuda Kabupaten Bandung yang disupport penuh dan dibiayai langsung oleh Bupati Bandung Dadang Supriatna.

Umumnya proses pembakaran sampah akan menghasilkan karbon yang malah berkontribusi terhadap efek rumah kaca, namun teknologi ini justru mampu menghasilkan udara segar atau oksigen hampir 20,9 persen atau setara dengan oksigen di kawasan pegunungan.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pada hari ini kami persembahkan sebuah penemuan luar biasa yakni Bandung Bedas Green Teknologi, yakni sebuah mesin pembakaran sampah yang menghasilkan oksigen. Sampahnya habis dan tidak ada residu, namun hasil pembakarannya malah menghasilkan oksigen," ujar Dadang saat soft launching Bandung Bedas Green Techno di Gedung BLK Manggahang, Baleendah, Selasa (18/3).

Dengan demikian, Jaleuleu Bedas bukan sekadar mesin pemusnah sampah biasa. Teknologi ini membawa terobosan besar dalam pengelolaan sampah global dengan tanpa menghasilkan emisi berbahaya dan bahkan menghasilkan oksigen dalam proses pembakarannya.

Keunggulan ini menjadikannya sebagai solusi visioner yang ditawarkan Bupati Bandung Dadang Supriatna untuk dapat mengubah paradigma dunia dalam mengatasi krisis sampah dan emisi karbon.

Inovasi terbesar dari Jaleuleu Bedas adalah kemampuannya menghasilkan oksigen murni 20,8% dalam proses pembakarannya. Sesuatu yang belum pernah ada dalam teknologi pengelolaan sampah lainnya.

"Ini bukan hanya netral karbon, tetapi berkontribusi pada keseimbangan atmosfer dan meningkatkan kualitas udara global," jelas Bupati Bedas.

Orang nomor satu di Kabupaten Bandung itu menjelaskan diperlukan waktu selama tiga tahun untuk menyempurnakan teknologi Bandung Bedas Green Techno ini sampai akhirnya mesin Jaleuleu Bedas ini mampu mengolah sampah menjadi oksigen.

"Teknologi Bandung Bedas Green Techno ini akan menjadi penemuan besar yang dapat berkontribusi dan menjadi solusi perubahan iklim. Tidak ada asap, tidak ada karbon," tutur Dadang Supriatna.

Setelah soft launching ini, Bupati yang akrab disapa Kang DS itu mengatakan pihaknya saat ini tengah memproses pengusulan hak cipta atau hak paten mesin yang menggunakan teknologi revolusioner yakni graphene tersebut.

"Setelah hak paten keluar, kami akan persembahkan penemuan teknologi ini kepada Pak Presiden. Saya optimistis teknologi ini akan menjadi solusi masalah sampah, bukan hanya di Kabupaten Bandung tapi juga di Indonesia," ungkap Kang DS.

Selain mampu menghasilkan oksigen dari proses pembakaran, Bandung Bedas Green Techno atau Jaleuleu Bedas ini juga memiliki beberapa keunggulan yang tidak dimiliki teknologi lainnya.

Pertama, dibandingkan metode lain seperti incinerator dan pirolisis yang masih berpotensi menghasilkan dioksin, furan, dan polutan lainnya, Jaleuleu Bedas
tidak menghasilkan emisi berbahaya berkat suhu pembakaran ultra-tinggi (1.200-1.500°C).

"Hasil pembakaran ini tidak menghasilkan emisi berbahaya. Tidak ada sisa gas beracun atau partikulat mikro yang bisa mencemari udara dan merusak kesehatan masyarakat," ungkap Kang DS.

Keunggulan lain mesin revolusioner berteknologi graphene ini adalah memiliki efisiensi hampir sempurna. Di mana 99 persen sampah hilang dan terurai menjadi energi, dengan residu hanya 0,5- 1% yang bisa dimanfaatkan untuk berbagai keperluan seperti bahan konstruksi dan lainnya.

Selain itu, Jaleuleu Bedas ini bisa mengolah semua jenis sampah, termasuk organik, anorganik, plastik, bahkan limbah medis tanpa perlu pemilahan rumit.

"InsyaAllah ini akan sangat bermanfaat untuk bangsa dan negara kita. (TPA) Bantargebang akan selesai. Sarimukti akan selesai. Sampah di Indonesia akan selesai dengan teknologi ini," ujar Kang DS sambil tersenyum.

(inh)

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|