Jakarta, CNBC Indonesia - Teknologi kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) sedang marak digunakan. Bukan hanya oleh sektor industri, pemerintah pun mulai memanfaatkan teknologi ini sebagai salah satu bentuk pendorong percepatan teknologi. Apalagi AI terbukti dapat meningkatkan efisiensi pelayanan publik dengan menyediakan informasi yang lebih akurat, menyesuaikan layanan sesuai dengan kebutuhan pengguna.
AI juga mampu menyediakan beragam jenis layanan dengan biaya yang lebih terjangkau. Ini memperkuat hubungan dengan masyarakat dan meningkatkan kepuasan pengguna.
Menteri Komunikasi dan Digital (Menkomdigi) Meutya Hafid bahkan sempat mengatakan teknologi kecerdasan buatan yang kian populer menjadi salah satu teknologi utama yang perlu diperkuat pengembangan dan pemanfaatannya di Indonesia.
Dengan regulasi yang mumpuni, Meutya berharap teknologi AI dapat membantu mencapai pertumbuhan ekonomi 8% yang ditargetkan Presiden RI Prabowo Subianto.
"Pada akhirnya mendorong masa depan digital yang lebih inklusif dan makmur untuk Indonesia," ujarnya dikutip Kamis (2/1/2024).
Meutya juga mengatakan bahwa Indonesia akan punya pusat AI baru di Jayapura, selain yang saat ini sudah diumumkan di Solo Technopark, sebagai bagian dri komitmen Indosat dalam mendorong adopsi AI di Indonesia.
Untuk diketahui, Indosat Ooredoo Hutchison (Indosat atau IOH) telah mendirikan Indosat AI Experience Center di Solo pada tahun lalu
Ke depannya SVP Head of Corporate Communications Indosat, Steve Saerang mengatakan Indosat akan membangun AI Center of Excellence (AI CoE) dengan menargetkan beberapa pihak yang bisa mencoba pusat AI di Solo Techno Park nantinya. Salah satunya para startup dan pelaku ekosistem yang ingin meluncurkan sesuatu berbasis model AI.
"Yang pertama sandbox untuk startup dan pelaku ekosistem yang baru akan meluncurkan sesuatu di dalam model AI yang mereka miliki. Mereka butuh sandbox, di tempat itu akan terjadi," kata Steve.
Tempat tersebut juga bisa digunakan untuk pusat pelatihan talenta dan riset untuk kampus. Jika mereka kesulitan menggunakan GPU dengan harga mahal untuk penelitian, tak perlu pusing lagi. Sebab, di Center of Excellence, mereka bisa menggunakan GPU yang sudah disediakan.
"Nah di sana ada riset yang dilakukan dengan GPU yang ada di Center of Excellence," ungkap dia.
Sejumlah raksasa teknologi tercatat akan menjadi partner untuk pusat AI tersebut. Mulai dari Nvidia, Google hingga Northstar. Indosat akan mulai membangunnya tahun depan. Ditargetkan dalam dua tahun sudah bisa rampung.
(rah/rah)
Saksikan video di bawah ini: