Foto Internasional
Reuters, CNBC Indonesia
22 December 2024 22:00

Deretan rumah yang dikenal orang lokal sebagai 'suicide home' karena dibangun di pinggir tebing di El Alto, Bolivia. ‘Suicide home’ atau rumah bunuh diri ini semakin berbahaya karena struktur bangunan yang semakin tidak stabil akibat hujan lebat dan dampak pemanasan global. Reuters/Claudia Morales

Meski ancaman bencana sudah nyata, para penghuni rumah ini tetap enggan meninggalkan tempat tinggal dan tempat usaha mereka. REUTERS/Claudia Morales

Selain karena resiko struktur bangunan yang berada di tepi tebing, rumah ini juga merupakan tempat praktik dukun Aymara, di El Alto, Bolivia. REUTERS/Claudia Morales

Menggantung di tepi tebing setinggi 200 kaki atau 61 meter, deretan rumah-rumah ini hanya berjarak beberapa inci dari jurang. REUTERS/Claudia Morales

Para ahli mengatakan, tebing itu terus mengalami pengikisan hingga membuat rumah-rumah tersebut semakin berisiko. (REUTERS/Claudia Morales)

Dalam beberapa pekan terakhir, hujan deras telah melanda ibu kota Bolivia dan sekitarnya, sehingga meningkatkan risiko longsor di area tersebut. Meski demikian, penghuni rumah-rumah ini, yang mayoritas terdiri dari pedagang dan dukun tradisional lokal yang dikenal sebagai yatiri, bersikeras tidak akan meninggalkan tempat mereka. "Kami tidak akan pindah dari tempat ini, karena ini adalah tempat kerja kami sehari-hari," ujar seorang yatiri kepada Reuters. REUTERS/Claudia Morales