Warga melihat mobil yang tertimbun lumpur akibat banjir bandang di Lubuk Minturun, Padang, Sumatra Barat, Kamis (27/11/2025). BPBD Padang mencatat, sebanyak lima orang tewas akibat banjir bandang di Sungai Lubuk Minturun itu, sementara sejumlah rumah dilaporkan hanyut dan sejumlah kendaraan rusak terseret banjir.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi potensi cuaca ekstrem yang berisiko memicu bencana susulan di sejumlah wilayah di Aceh, Sumatra Utara dan Sumatra Barat.
Deputi Meteorologi BMKG, Guswanto di Jakarta, Kamis, mengatakan bahwa saat ini terdeteksi keberadaan Meso Siklon Konvektif Kompleks (Mesoscale Convective Complex/MCC) di kawasan Samudra Hindia barat Sumatra.
"Ini perlu diwaspadai khususnya untuk wilayah Mandailing Natal, Sumatra Utara, dan mayoritas wilayah Sumatra Barat,” kata dia.
MCC merupakan sistem kumpulan badai petir berskala besar, semi-melingkar, berumur panjang, dan terorganisasi sebagaimana dipaparkan ahli meteorologi dalam rapat terbatas lintas kementerian/lembaga dan pemerintah daerah yang dipimpin Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Pratikno di Jakarta siang tadi.
Guswanto menjelaskan bahwa dengan demikian potensi hujan sedang-sangat lebat masih dapat terjadi meskipun Siklon Tropis Senyar yang sebelumnya memicu bencana hidrometeorologi di Aceh, Sumatra Utara, dan Sumatra Barat telah melemah.
Siklon Tropis Senyar merupakan Bibit Siklon Tropis 95B yang berkembang sejak 21 November 2025 di perairan timur Aceh, tepatnya di Selat Malaka.
Dampaknya dalam sepekan terakhir wilayah Aceh, Sumatra Utara, Sumatra Barat dilanda hujan setiap hari hingga memicu bencana banjir bandang disertai tanah longsor dengan dampak kerusakan signifikan di sejumlah kabupaten dan kota.
"Lalu ketika memasuki daratan Aceh, siklon tersebut tidak langsung punah dan sempat berputar dari Aceh Timur menuju Aceh Tamiang. Itulah mengapa dampaknya menjadi lebih dahsyat karena sistem itu sempat berada di daratan Sumatra,” katanya.
sumber : Antara

1 hour ago
1
















































