Body Neutrality Dinilai Bisa Bantu Perempuan Berdamai dengan Tubuhnya

1 hour ago 7

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Di tengah gempuran standar kecantikan yang kian tak realistis, pendekatan body neutrality dinilai penting untuk membantu perempuan berdamai dengan tubuh mereka sendiri. Hal ini disampaikan oleh Andra Alodita, praktisi Tirta Usada sekaligus pegiat wellness perempuan.

Alodita menjelaskan bahwa body neutrality menawarkan sudut pandang yang lebih seimbang dalam melihat tubuh yaitu tidak terlalu terobsesi juga tidak membenci tubuhnya. "Body neutrality adalah tentang bagaimana kita bisa berada di titik netral dalam memandang tubuh. Kalau positif mungkin ke kanan atau ke atas, negatif mungkin ke bawah, nah neutral ini di tengah. Jadi seperti titik tengah dalam hidup kita, yang justru membuat kita bisa berpikir lebih jernih," kata dia dalam konferensi pers peluncuran koleksi athleisure Ryse and Shyne di Jakarta Selatan, Jumat (26/9/2025).

Menurut Alodita, body neutrality merupakan pendekatan yang lebih realistis dibanding body positivity, karena seseorang mungkin tak bisa melulu berpikir positif akan tubuhnya. Dengan sikap netral, seseorang dapat menerima tubuh tanpa tekanan untuk selalu mencintai ataupun mengubahnya sesuai standar sosial.

"Dengan berada di titik netral, kita bisa membangun relasi yang lebih jujur dan damai dengan tubuh kita sendiri. Ini bukan tentang menjadi sempurna, tapi tentang hadir secara utuh untuk tubuh yang menopang hidup kita setiap hari," kata dia.

Konsep body neutrality sendiri ia pelajari dari pendekatan holistik yang ia tekuni selama dua tahun terakhir. Alodita meyakini bahwa kehidupan tidak selalu berjalan mulus ataupun sepenuhnya penuh tekanan, namun menyatukan keduanya.

"Jadi ya penting bagi setiap individu apalagi kita sebagai perempuan untuk melatih kesadaran akan posisi netral dalam berpikir dan merespons tubuh kita," kata dia.

la pun juga menyoroti keenderungan banyak perempuan yang terlalu fokus pada penampilan fisik. Padahal, tubuh memiliki fungsi penting yang sering kali luput disadari. "Kita lupa bahwa bokong menopang kita setiap hari, kulit melindungi organ tubuh, dan ada 28 triliun sel yang bekerja untuk menjaga kita tetap hidup. Mereka semua bekerja tanpa henti untuk kita," kata dia.

Untuk dapat menerapkan body neutrality, menurut Alodita, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah mengenali tubuh kita sendiri. Setelah itu, belajar memaknai fungsi dari setiap bagian tubuh dengan lebih sadar dan penuh penghargaan. "Misalnya, fokus pada apa yang tubuh kita lakukan setiap hari. Kaki yang menopang kita berjalan, tangan yang membantu berkarya, mata yang melihat keindahan-semuanya layak disyukuri," kata dia.

Dengan membangun komunikasi dan kesadaran yang penuh tentang tubuh, maka keseimbangan dalam hidup bisa tercapai. "Kalau kita bisa netral, mencintai tubuh dan diri kita dengan welas asih, dengan tulus, dan merawat tubuh kita, tubuh juga akan merasa senang. Because our body is our home," kata Alodita.

Read Entire Article
Ekonomi | Asset | Lokal | Tech|